Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, menjalankan program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi narapidana melalui kegiatan panen jagung di kebun Lapas, Sabtu.
"Sejak beberapa bulan terakhir, mereka telah bekerja sama dengan penuh dedikasi dalam merawat kebun ini, dan saatnya untuk memanen hasil jerih payah mereka," ucap Kepala Lapas Kelas IIB Pohuwato Irman Jaya.
Irman Jaya menyampaikan pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif dari warga binaan dalam menciptakan lingkungan yang bermanfaat dan produktif di dalam Lapas.
"Narapidana dapat mengembangkan keterampilan pertanian dan mendapatkan rasa kebanggaan yang positif melalui proses panen ini," kata Irman.
Menurut dia, sebagai bentuk pembinaan dan persiapan kembali ke masyarakat, panen jagung itu juga menjadi simbol harapan bagi mereka untuk masa depan yang lebih baik, setelah masa hukuman mereka selesai nanti.
"Saya berharap bahwa keberhasilan kegiatan ini akan memotivasi warga binaan lainnya untuk terlibat dalam program rehabilitasi dan reintegrasi sosial di Lembaga Pemasyarakatan," ujarnya.
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Pohuwato Fery Utiarahman mengatakan program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan menghasilkan pendapatan yang dapat membantu mereka dalam memulai kehidupan baru setelah bebas.
"Hal ini diharapkan dapat memberikan mereka landasan yang kuat untuk memulai kehidupan yang lebih baik dan menjadi anggota produktif dalam masyarakat," ujarnya.
Selain dalam bidang pertanian, Lapas Pohuwato telah menjalankan program pelatihan kemandirian manufaktur pertukangan. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada narapidana untuk mengembangkan keterampilan baru yang dapat membantu mereka mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Pelatihan itu mencakup berbagai keterampilan dasar dalam bidang pertukangan, seperti pengukuran, pemotongan, perakitan, dan penyelesaian produk. Pada program tersebut narapidana belajar menggunakan berbagai alat dan mesin yang diperlukan dalam proses pertukangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
"Sejak beberapa bulan terakhir, mereka telah bekerja sama dengan penuh dedikasi dalam merawat kebun ini, dan saatnya untuk memanen hasil jerih payah mereka," ucap Kepala Lapas Kelas IIB Pohuwato Irman Jaya.
Irman Jaya menyampaikan pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif dari warga binaan dalam menciptakan lingkungan yang bermanfaat dan produktif di dalam Lapas.
"Narapidana dapat mengembangkan keterampilan pertanian dan mendapatkan rasa kebanggaan yang positif melalui proses panen ini," kata Irman.
Menurut dia, sebagai bentuk pembinaan dan persiapan kembali ke masyarakat, panen jagung itu juga menjadi simbol harapan bagi mereka untuk masa depan yang lebih baik, setelah masa hukuman mereka selesai nanti.
"Saya berharap bahwa keberhasilan kegiatan ini akan memotivasi warga binaan lainnya untuk terlibat dalam program rehabilitasi dan reintegrasi sosial di Lembaga Pemasyarakatan," ujarnya.
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Pohuwato Fery Utiarahman mengatakan program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan menghasilkan pendapatan yang dapat membantu mereka dalam memulai kehidupan baru setelah bebas.
"Hal ini diharapkan dapat memberikan mereka landasan yang kuat untuk memulai kehidupan yang lebih baik dan menjadi anggota produktif dalam masyarakat," ujarnya.
Selain dalam bidang pertanian, Lapas Pohuwato telah menjalankan program pelatihan kemandirian manufaktur pertukangan. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada narapidana untuk mengembangkan keterampilan baru yang dapat membantu mereka mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Pelatihan itu mencakup berbagai keterampilan dasar dalam bidang pertukangan, seperti pengukuran, pemotongan, perakitan, dan penyelesaian produk. Pada program tersebut narapidana belajar menggunakan berbagai alat dan mesin yang diperlukan dalam proses pertukangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023