Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Sebanyak 13.270 Balita usia 0-59 bulan menjadi sasaran pemberian vaksin polio di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan serentak pada 8-15 Maret 2016.
Kepala Dinas Kesehatan Bone Bolango Rusli A. Katili, mengatakan, imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat efektif bagi balita, sehingga terutama vaksin polio agar tidak terkena virus itu di kemudian hari.
"Banyak kematian dan kecatatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," ujarnya.
Khusus pencanangan PIN polio di Kabupaten Bone Bolango telah dilakukan oleh Wakil Bupati Kilat Wartabone di Klinik Ade Mimi Desa Ayula Tinelo, Kecamatan Bulango Selatan, Selasa (8/3).
Rusli menjelaskan imunisasi Polio akan memberikan keuntungan secara finansial, karena biaya jangka pendek yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan Indonesia bebas Polio tidak akan seberapa dibanding dengan keuntungan yang akan didapat dalam jangka panjang.
"Tidak akan ada lagi anak-anak yang menjadi cacat karena Polio, sehingga biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi penderita polio dan biaya untuk imunisasi polio dapat dikurangi," jelasnya.
Sebenarnya di Indoneia telah dinyatakan bebas polio pada 27 Maret 2014 dengan diserahkan sertifikat bebas Polio oleh WHO. Artinya bahwa tidak ditemukan lagi anak-anak yang lumpuh akibat virus itu.
"Untuk mempertahankan Indonesia bebas Polio maka Indonesia, khususnya Kabupaten Bone
Bolango perlu melakukan kegiatan PIN polio pada tahun ini dikarenakan Indonesia terletak diantara negara-negara yang dilaporkan masih banyak penderita Polio, sehingga kemungkinan tertular Polio dari negara-negara tersebut sangat besar," tambahnya.
Pelaksanaan polio sendiri, kata Rusli bertujuan untuk mencapai eradikasi Polio di dunia pada akhir tahun 2020, memastikan tingkat imunitas terhadap Polio dipopulasi cukup tinggi dengan cakupan PIN diatas 95 persen.
Selain itu memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0-59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Kepala Dinas Kesehatan Bone Bolango Rusli A. Katili, mengatakan, imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat efektif bagi balita, sehingga terutama vaksin polio agar tidak terkena virus itu di kemudian hari.
"Banyak kematian dan kecatatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," ujarnya.
Khusus pencanangan PIN polio di Kabupaten Bone Bolango telah dilakukan oleh Wakil Bupati Kilat Wartabone di Klinik Ade Mimi Desa Ayula Tinelo, Kecamatan Bulango Selatan, Selasa (8/3).
Rusli menjelaskan imunisasi Polio akan memberikan keuntungan secara finansial, karena biaya jangka pendek yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan Indonesia bebas Polio tidak akan seberapa dibanding dengan keuntungan yang akan didapat dalam jangka panjang.
"Tidak akan ada lagi anak-anak yang menjadi cacat karena Polio, sehingga biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi penderita polio dan biaya untuk imunisasi polio dapat dikurangi," jelasnya.
Sebenarnya di Indoneia telah dinyatakan bebas polio pada 27 Maret 2014 dengan diserahkan sertifikat bebas Polio oleh WHO. Artinya bahwa tidak ditemukan lagi anak-anak yang lumpuh akibat virus itu.
"Untuk mempertahankan Indonesia bebas Polio maka Indonesia, khususnya Kabupaten Bone
Bolango perlu melakukan kegiatan PIN polio pada tahun ini dikarenakan Indonesia terletak diantara negara-negara yang dilaporkan masih banyak penderita Polio, sehingga kemungkinan tertular Polio dari negara-negara tersebut sangat besar," tambahnya.
Pelaksanaan polio sendiri, kata Rusli bertujuan untuk mencapai eradikasi Polio di dunia pada akhir tahun 2020, memastikan tingkat imunitas terhadap Polio dipopulasi cukup tinggi dengan cakupan PIN diatas 95 persen.
Selain itu memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0-59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016