Nelayan di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo meminta Pemerintah segera memperbaiki kerusakan fasilitas Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) yang ada di Pelabuhan Pendaratan Ikan Gentuma, Kecamatan Gentuma Raya.

"SPDN tersebut disiapkan untuk memenuhi keperluan BBM nelayan tangkap. Namun sudah sebulan ini mengalami kerusakan sehingga menyulitkan nelayan mendapatkan BBM dengan harga murah (subsidi)," kata Yudin Ladiku (45) nelayan dari Desa Pasalae, Kamis.

Tidak hanya itu kata Yudin, kerusakan mesin SPDN berdampak pada kerusakan mesin kapal sebab diduga solar yang disalurkan bercampur air. "Beberapa kali kami menampung sebagai alat bukti agar apa yang merugikan nelayan tidak fitnah," katanya.

Kondisi BBM seperti itu kata Yudin pula mengakibatkan  kerusakan mesin kapal.

"Kami sempat tidak melaut beberapa pekan karena menunggu perbaikan mesin kapal yang harus diganti dengan biaya yang tidak murah. Ini sangat merugikan sebab melaut adalah mata pencaharian utama kami," katanya.

Ia berharap Pemerintah khususnya pihak Pertamina segera menindaklanjuti kerusakan SPDN tersebut.

Selama layanan SPDN terhenti, nelayan terpaksa membeli BBM di wilayah Atinggola seharga Rp10 ribu per liter. Harga tersebut berbeda jauh dengan yang disiapkan di SPDN seharga Rp 7200/liter.

"Belum lagi tambahan biaya angkut. Kami sangat kesulitan," katanya.

Sidik (47) mengatakan hal yang sama.
Menurutnya solar yang diduga bercampur air sepertinya karena mesin SPDN mengalami kerusakan.

"Mungkin ada pipa penyaluran yang bocor, sebab tanki penampung ditempatkan di atas tanah. Ada penyanggah nya, jadi kemungkinan pipa yang rusak," katanya.

Beberapa pekan lalu, pihak Pertamina nampak mengunjungi SPDN yang dikelola pihak koperasi itu.

"Kami harap ada gerakan cepat mengingat aktivitas perikanan tangkap di pelabuhan ini sangat tinggi. Sulitnya mencari BBM menjadi kendala yang sangat menghambat," kata Sidik.

Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan Pelabuhan Gentuma Hamka Hamid mengatakan BBM jenis solar bersubsidi yang disalurkan kepada nelayan setempat dilakukan oleh pihak Koperasi yang ditunjuk pihak Pertamina Bagian Penyaluran.

"Penyaluran BBM bukan tanggungjawab kami. Kewenangan kami sebatas melakukan pemungutan retribusi pemanfaatan lahan SPDN. Jadi penanggungjawab penyaluran BBM ada di pihak Pertamina dan Koperasi pengelola yang menjadi rekanan," katanya.

Anggota Komisi II DPRD Gorontalo Utara Dedy Dunggio mengatakan hal senada.

Menurutnya pihak Pertamina diharapkan segera menindaklanjuti aduan para nelayan.

"Mereka (nelayan) menunjukkan bukti solar bercampur air yang diduga akibat adanya kerusakan pada mesin SPDN. Apakah itu bagian pipa atau di bagian apa. Kami minta agar perbaikan segera dilakukan," katanya.

Dedy berharap aktivitas perikanan tangkap di pelabuhan tersebut mendapat dukungan penuh dari beragam fasilitas penunjang yang perlu ada.

"Produksi perikanan tangkap di pelabuhan ini sangat tinggi. Ini menjadi sumber penerimaan bagi daerah sehingga fasilitas penunjang yang telah disiapkan diharapkan tetap optimal melayani keperluan nelayan. Khususnya ketersediaan BBM," imbuhnya.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023