Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo meluncurkan Kampung Keluarga Berkualitas di Kecamatan Kabila.

Wakil Bupati Bone Bolango Merlan S Uloli di Kabila, Kamis (12/10), mengatakan pengelolaan dan penguatan Kampung Keluarga Berkualitas harus berdampak langsung dan signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan kesenjangan.

Menurut dia, Kampung Keluarga Berkualitas juga harus mendorong kreativitas keluarga dalam meningkatkan produktivitas serta kualitas sumber daya manusia dalam keluarga.

"Bagaimana kita mau bilang keluarga berkualitas dan bahagia kalau masih ada kekerasan fisik maupun psikis, ada KDRT, ada stunting, ada kemiskinan di dalamnya, apalagi kalau ada kemiskinan ekstrem," ucap Merlan.

Penguatan peran pemerintah daerah dan seluruh pemangku kebijakan, termasuk kepala desa dan lurah dalam optimalisasi penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, katanya, diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM dan memberdayakan serta memperkuat institusi keluarga.

"Apalagi fokus Kampung Keluarga Berkualitas ini adalah peningkatan akses pelayanan kesehatan, termasuk KB dan kesehatan reproduksi melalui program kesehatan berbasis masyarakat, peningkatan cakupan dan akses pendidikan, peningkatan cakupan layanan jaminan dan perlindungan sosial pada keluarga dan masyarakat miskin serta rentan," katanya.

Penata KKB Ahli Muda BKKBN Joko Wiyanto menjelaskan Kampung Keluarga Berkualitas dahulu bernama Kampung Keluarga Berencana, mulai digaungkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2016.

Waktu itu, katanya, sebagai wujud Nawacita maka dimulai dari daerah yang marjinal, yang terisolasi, tertinggal, dan terbelakang, sehingga Kampung Keluarga Berencana lebih diutamakan untuk memajukan suatu daerah yang tertinggal dengan orientasi pada kuantitas.

Akan tetapi, sejak diterbitkan Inpres Nomor 3 Tahun 2022, ada pergeseran dari kuantitas menjadi kualitas. Ketika sudah bergeser menjadi Kampung Keluarga Berkualitas maka orientasi pada individu, yaitu kualitas SDM yang sehat, cerdas, dan sejahtera.

Untuk keluarga, katanya, orientasinya keluarga yang tenteram, mandiri, dan bahagia sesuai dengan indeks pembangunan keluarga yang telah ditetapkan tiga komponen, yaitu tenteram, mandiri, dan bahagia.

"Jadi tidak ada keluarga yang tidak jelas, ada statusnya, ada kartu keluarganya, ada buku nikahnya, tidak ada keluarga yang status pernikahan yang di bawah tangan," katanya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023