Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango menggagas perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tombulilato menjadi Bone Pesisir Hospital (BPH).

"Melalui gagasan ini, kita ingin mendorong dan membantu agar RSUD Tombulilato bisa berkembang dan betul-betul menjadi rumah sakit dengan pelayanan terbaik," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bone Bolango Ishak Ntoma belum lama ini.

Pemkab melihat selama ini keberadaan RSUD Tombulilato lebih sekedar dengan Puskesmas besar dan belum cocok disebut rumah sakit.

"RSUD tetapi pelayanannya masih seperti pelayanan di Puskesmas, karena pengelolaannya tidak optimal," katanya.

Guna menarik pasien agar mau berobat di RSUD Tombulilato, maka desain dan nama rumah sakit yang berada di Kecamatan Bone Raya itu, harus diubah menjadi Bone Pesisir Hospital dengan tiga objek bisnisnya, yaknipenyakit Jiwa, Paru-paru dan NaPZA (Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya).

"Kita desain rumah sakit ini cukup dengan 3 penyakit tersebut yang dijual dan dilayani ke masyarakat. Pasti akan membludak pasiennya," jelasnya.

Ia mencontohkan, Rumah Sakit Harapan Kita di Jakarta, itu hanya menjual satu penyakit saja yakni jantung, tetapi pasiennya antri.

Begitu juga dengan Rumah Sakit Dharmais di Jakarta Barat, itu hanya dengan satu objek bisnisnya yaitu kanker, tapi pasiennya banyak dan sering terjadi antrian.

"Apalagi kalau Bone Pesisir Hospital ini bisa diwujudkan dengan tiga bentuk bisnis pelayanan medisnya tadi, sudah pasti pasiennya akan membludak," jelasnya.

Kemudian rumah sakit itu bisa jadi pusat atau salah satu rujukan bagi pasien yang menderita penyakit jiwa atau paru-paru serta rujukan rehabilitasi dari pemakai narkoba di wilayah Indonesia Timur.  

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016