Surabaya, (ANTARAGORONTALO) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Idrus Marham mengampanyekan dirinya sebagai calon ketua umum lewat buku yang ditulisnya berjudul "Magnet Politik Partai Golkar".
"Semoga ini menjadi model kampanye yang efektif bagi saya," ujarnya di sela Musyawarah Daerah IX DPD Partai Golkar Jatim di Surabaya.
Menurut dia, buku setebal 567 halamannya merupakan media kampanye untuk mentransformasi konsep dan ide sebagai calon orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin.
Politisi kelahiran Sulawesi Selatan itu juga menyebarkannya ke peserta musda sekaligus ajang sosialisasi dan bentuk publikasi serta informasi ke masyarakat.
"Di buku ini ada ulasan penyebab magnet politik partai Golkar yang memudar akibat disorientasi Golkar akhir-akhir ini," kata politisi yang pernah aktif sebagai ketua umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tersebut.
Buku yang terdiri dari 10 bab itu yang dirangkum menjadi tiga bagian, yakni tentang perspektif historis, perkembangan dan dinamika mutakhir Partai Golkar, Partai Golkar dalam perspektif demokrasi dan dinamika kepartaian di Indonesia, serta gerakan Golkar bangkit memperkuat magnet politik Partai Golkar.
Selain itu, lanjut dia, di dalam buku juga mengulas perjalanan Partai Golkar dari era orde baru di pemerintahan presiden Soeharto, era Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, hingga kepemimpinan Aburizal Bakrie.
Selain itu, di dalam buku juga dijelaskan bahwa melalui Golkar Bangkit, gagasan dasar konseptual buku ini adalah menegaskan kembali bahwa sejatinya Golkar sejak kelahirannya merupakan sebuah gerakan.
"Yaitu, gerakan ideologis dalam mempertahankan ideologi Negara Pancasila, gerakan pembaharuan, gerakan karya kekaryaan, gerakan pembangunan dan gerakan cita proklamasi," katanya.
Sementara itu, pada penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang dijadwalkan digelar akhir Mei 2016 di Bali, Idrus Marham akan bertarung dengan sejumlah nama lain untuk dapat menggantikan Aburizal Bakrie, antara lain Setya Novanto, Ade Komarudin, Aziz Syamsudin, dan Priyo Budi Santoso.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Semoga ini menjadi model kampanye yang efektif bagi saya," ujarnya di sela Musyawarah Daerah IX DPD Partai Golkar Jatim di Surabaya.
Menurut dia, buku setebal 567 halamannya merupakan media kampanye untuk mentransformasi konsep dan ide sebagai calon orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin.
Politisi kelahiran Sulawesi Selatan itu juga menyebarkannya ke peserta musda sekaligus ajang sosialisasi dan bentuk publikasi serta informasi ke masyarakat.
"Di buku ini ada ulasan penyebab magnet politik partai Golkar yang memudar akibat disorientasi Golkar akhir-akhir ini," kata politisi yang pernah aktif sebagai ketua umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tersebut.
Buku yang terdiri dari 10 bab itu yang dirangkum menjadi tiga bagian, yakni tentang perspektif historis, perkembangan dan dinamika mutakhir Partai Golkar, Partai Golkar dalam perspektif demokrasi dan dinamika kepartaian di Indonesia, serta gerakan Golkar bangkit memperkuat magnet politik Partai Golkar.
Selain itu, lanjut dia, di dalam buku juga mengulas perjalanan Partai Golkar dari era orde baru di pemerintahan presiden Soeharto, era Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, hingga kepemimpinan Aburizal Bakrie.
Selain itu, di dalam buku juga dijelaskan bahwa melalui Golkar Bangkit, gagasan dasar konseptual buku ini adalah menegaskan kembali bahwa sejatinya Golkar sejak kelahirannya merupakan sebuah gerakan.
"Yaitu, gerakan ideologis dalam mempertahankan ideologi Negara Pancasila, gerakan pembaharuan, gerakan karya kekaryaan, gerakan pembangunan dan gerakan cita proklamasi," katanya.
Sementara itu, pada penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang dijadwalkan digelar akhir Mei 2016 di Bali, Idrus Marham akan bertarung dengan sejumlah nama lain untuk dapat menggantikan Aburizal Bakrie, antara lain Setya Novanto, Ade Komarudin, Aziz Syamsudin, dan Priyo Budi Santoso.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016