GeGeGe no Nazo" adalah film bioskop terbaru yang menyajikan kisah kelahiran dari tokoh serial animasi televisi "Kitaro" dalam versi yang lebih lengkap.
Jika di serial televisi versi ayah angkatnya, Mizuki, penggemar menemukan fakta bahwa bayi Kitaro begitu saja ke luar dari dalam makam ibunya dan ayahnya adalah siluman bola mata berjalan.
Cerita kelahiran Kitaro di film diceritakan berdasarkan versi ayah kandungnya "Medama-Oyaji", sebelum menjadi siluman bola mata berjalan seperti yang diketahui para penggemar film ini.
Film itu telah dirilis di Jepang untuk memperingati 100 tahun kelahiran penulis "GeGeGe no Kitaro", Shigeru Mizuki.
Sang kreator Kitaro meninggal pada 2015 di usia 93 tahun.
Ceritanya diawali oleh seorang reporter nekat bernama Yamada yang melakukan perjalanan mencari Kitaro untuk diwawancarai.
Yamada tidak hanya berhasil bertemu Kitaro, tapi justru menemukan letak desa tua Nagura yang berhantu.
Meski Kitaro dan temannya "Neko-Musume" sudah coba menjauhkan Yamada dari tempat itu.
Sebab nyawa pria itu bisa terancam jika terus berada di desa Nagura, sebab gangguan sejumlah arwah penasaran yang disebut "kyokotsu" mengintai tempat tersebut.
Menurut Medama-Oyaji, desa tersebut merupakan arena pembantaian yokai dan manusia. Peristiwa itu membangkitkan "kyokotsu" atau arwah penasaran yang jahat.
Namun rasa ingin tahu Yamada terhadap Kitaro dan perangainya yang berusaha untuk mendamaikan dua dunia, yaitu dunia siluman dan manusia, semakin meluap-luap.
Tampaknya Yamada berpikir jika berada di desa Nagura yang horor, maka semua jawaban pertanyaan terkait masa lalu Kitaro bisa ditemukan.
Rahasia Ryoga
Ceritanya dimulai sekitar tahun 1950-an, di mana desa Nagura masih indah dan berada di bawah kendali keluarga Ryuga.
Keluarga itu dinilai memanipulasi politik dan keuangan negara berkat ramuan rahasia leluhur mereka yang disebut "ramuan M".
Suatu hari, pemimpin klan Tokisada Ryuga mangkat. Dia adalah mertua dari pemimpin perusahaan farmasi Katsunori, rekanan Bank Darah Kekaisaran Tokyo, tempat Mizuki bekerja sebagai pegawai.
Demi menyatakan belasungkawa kepada Katsunori dan istrinya Otome Ryuga, Mizuki bertualang ke desa Nagura.
Namun, persaingan posisi penerus Tokisada di dalam klan Ryuga amat kacau, penuh dengan kematian dan pembunuhan brutal.
Pada saat yang sama, yokai berjuluk Gegero (versi sebelumnya Medama Oyaji) ditangkap penduduk desa dan dituduh sebagai biang keladi seluruh situasi abnormal yang terjadi saat itu.
Gegero disekap dan hampir dihukum mati, namun Mizuki berunding dengan Katsunori untuk menyelamatkan Gegero atas dasar rasa kemanusiaan.
Tapi lucunya, Gegero sebenarnya bukan manusia. Dia cukup sakti sehingga bisa ke luar-masuk penjaranya, kapan pun dia mau.
Singkat cerita, karakter yang perlu diperhatikan adalah putra tertua dari keluarga Ryuga, Tokimaro (pengisi suara: Nobuo Tobita), mengenakan kostum dan pakaian langsung bangsawan istana dan merias wajah putih.
Lalu putri sulung keluarga Ryuga yang sombong, Otome (pengisi suara: Yoko Sawaumi).
Selain itu, Sayo Ryuga (pengisi suara: Atsumi Tanezaki), putri bungsu keluarga Ryuga yang tidak pernah meninggalkan desa, dan mendapat kesan bahwa dia adalah gadis yang rapuh, padahal tidak.
"Kitaro Tanjou" (Jepang) atau "The Birth of Kitaro" (versi global) menguak kisah keluarga Ryuga di masa lalu yang membuat Nagura menjadi desa terkutuk dan bagaimana Gegero menemukan fakta jika istrinya tengah mengandung janin Kitaro, dimanipulasi oleh sekelompok orang untuk membuat ramuan M.
Sutradara Go Koga memberi gambaran yang mempesona dan parade entitas supernatural dari cerita rakyat Jepang yang membuat penonton menyadari bahwa monster paling mengerikan bukan yokai atau siluman, tetapi justru manusia biasa yang berjalan di antara kita secara kasat mata.
Bahkan manusia bisa muncul sebagai pemburu suku siluman. "Urakido" sebutannya dalam film ini.
Menurut ayah Kitaro, kyokotsu atau yokai jahat yang menyerang desa, mereka terbentuk dari dendam para yokai setelah ditangkap dan dimanipulasi secara mengerikan oleh "Urakido" yang serakah.
"Kitaro Tanjou - GeGeGe no Nazo" atau "The Birth of Kitaro: The Mystery of GeGeGe bisa ditonton di CGV mulai 20 Maret 2024. Meski film itu sudah dirilis di Jepang sejak 17 November 2023.
Sebelum menonton filmnya, penggemar dapat menonton trailer film "Kitaro Tanjou" yang terakhir berdurasi 90 detik di sini.
Adegan hangat
Penulis Shigeru Mizuki memulai karya manga pada 1959 dengan nama "Hakaba Kitaro" dan telah menghasilkan tujuh serial televisi, termasuk film animasi "Hakaba Kitaro", sejumlah film animasi, dan dua film "live action".
Kisahnya berpusat pada seorang anak siluman yang berada di perbatasan antara dunia manusia dan alam gaib.
Berbeda dengan cerita pada serial televisinya, Kitaro di film terbarunya justru memiliki suasana hati yang suram, alih-alih misterius dan lucu.
Terdapat adegan sadis pembunuhan dan hubungan inses di dalam keluarga yang tentu menyulitkan untuk dimengerti oleh penonton usia anak-anak di bawah 18 tahun.
Meski inti ceritanya adalah tragedi, sutradara Go Koga tetap menyelipkan adegan yang hangat dalam filmnya.
Penonton bisa merasakannya dari sikap 'kebapakan' Gegero saat berjuang sekeras tenaga demi mempertahankan hidup putra Yokai semata wayangnya, Kitaro.
Dan tentunya jangan beranjak dari bangku penonton selama "credit-title" diputar.
Karena setelah itu tuntas, akan terdapat adegan hangat tambahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film "Kitaro Tanjou" sajikan versi lengkap lahirnya "yokai" bersahabat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Jika di serial televisi versi ayah angkatnya, Mizuki, penggemar menemukan fakta bahwa bayi Kitaro begitu saja ke luar dari dalam makam ibunya dan ayahnya adalah siluman bola mata berjalan.
Cerita kelahiran Kitaro di film diceritakan berdasarkan versi ayah kandungnya "Medama-Oyaji", sebelum menjadi siluman bola mata berjalan seperti yang diketahui para penggemar film ini.
Film itu telah dirilis di Jepang untuk memperingati 100 tahun kelahiran penulis "GeGeGe no Kitaro", Shigeru Mizuki.
Sang kreator Kitaro meninggal pada 2015 di usia 93 tahun.
Ceritanya diawali oleh seorang reporter nekat bernama Yamada yang melakukan perjalanan mencari Kitaro untuk diwawancarai.
Yamada tidak hanya berhasil bertemu Kitaro, tapi justru menemukan letak desa tua Nagura yang berhantu.
Meski Kitaro dan temannya "Neko-Musume" sudah coba menjauhkan Yamada dari tempat itu.
Sebab nyawa pria itu bisa terancam jika terus berada di desa Nagura, sebab gangguan sejumlah arwah penasaran yang disebut "kyokotsu" mengintai tempat tersebut.
Menurut Medama-Oyaji, desa tersebut merupakan arena pembantaian yokai dan manusia. Peristiwa itu membangkitkan "kyokotsu" atau arwah penasaran yang jahat.
Namun rasa ingin tahu Yamada terhadap Kitaro dan perangainya yang berusaha untuk mendamaikan dua dunia, yaitu dunia siluman dan manusia, semakin meluap-luap.
Tampaknya Yamada berpikir jika berada di desa Nagura yang horor, maka semua jawaban pertanyaan terkait masa lalu Kitaro bisa ditemukan.
Rahasia Ryoga
Ceritanya dimulai sekitar tahun 1950-an, di mana desa Nagura masih indah dan berada di bawah kendali keluarga Ryuga.
Keluarga itu dinilai memanipulasi politik dan keuangan negara berkat ramuan rahasia leluhur mereka yang disebut "ramuan M".
Suatu hari, pemimpin klan Tokisada Ryuga mangkat. Dia adalah mertua dari pemimpin perusahaan farmasi Katsunori, rekanan Bank Darah Kekaisaran Tokyo, tempat Mizuki bekerja sebagai pegawai.
Demi menyatakan belasungkawa kepada Katsunori dan istrinya Otome Ryuga, Mizuki bertualang ke desa Nagura.
Namun, persaingan posisi penerus Tokisada di dalam klan Ryuga amat kacau, penuh dengan kematian dan pembunuhan brutal.
Pada saat yang sama, yokai berjuluk Gegero (versi sebelumnya Medama Oyaji) ditangkap penduduk desa dan dituduh sebagai biang keladi seluruh situasi abnormal yang terjadi saat itu.
Gegero disekap dan hampir dihukum mati, namun Mizuki berunding dengan Katsunori untuk menyelamatkan Gegero atas dasar rasa kemanusiaan.
Tapi lucunya, Gegero sebenarnya bukan manusia. Dia cukup sakti sehingga bisa ke luar-masuk penjaranya, kapan pun dia mau.
Singkat cerita, karakter yang perlu diperhatikan adalah putra tertua dari keluarga Ryuga, Tokimaro (pengisi suara: Nobuo Tobita), mengenakan kostum dan pakaian langsung bangsawan istana dan merias wajah putih.
Lalu putri sulung keluarga Ryuga yang sombong, Otome (pengisi suara: Yoko Sawaumi).
Selain itu, Sayo Ryuga (pengisi suara: Atsumi Tanezaki), putri bungsu keluarga Ryuga yang tidak pernah meninggalkan desa, dan mendapat kesan bahwa dia adalah gadis yang rapuh, padahal tidak.
"Kitaro Tanjou" (Jepang) atau "The Birth of Kitaro" (versi global) menguak kisah keluarga Ryuga di masa lalu yang membuat Nagura menjadi desa terkutuk dan bagaimana Gegero menemukan fakta jika istrinya tengah mengandung janin Kitaro, dimanipulasi oleh sekelompok orang untuk membuat ramuan M.
Sutradara Go Koga memberi gambaran yang mempesona dan parade entitas supernatural dari cerita rakyat Jepang yang membuat penonton menyadari bahwa monster paling mengerikan bukan yokai atau siluman, tetapi justru manusia biasa yang berjalan di antara kita secara kasat mata.
Bahkan manusia bisa muncul sebagai pemburu suku siluman. "Urakido" sebutannya dalam film ini.
Menurut ayah Kitaro, kyokotsu atau yokai jahat yang menyerang desa, mereka terbentuk dari dendam para yokai setelah ditangkap dan dimanipulasi secara mengerikan oleh "Urakido" yang serakah.
"Kitaro Tanjou - GeGeGe no Nazo" atau "The Birth of Kitaro: The Mystery of GeGeGe bisa ditonton di CGV mulai 20 Maret 2024. Meski film itu sudah dirilis di Jepang sejak 17 November 2023.
Sebelum menonton filmnya, penggemar dapat menonton trailer film "Kitaro Tanjou" yang terakhir berdurasi 90 detik di sini.
Adegan hangat
Penulis Shigeru Mizuki memulai karya manga pada 1959 dengan nama "Hakaba Kitaro" dan telah menghasilkan tujuh serial televisi, termasuk film animasi "Hakaba Kitaro", sejumlah film animasi, dan dua film "live action".
Kisahnya berpusat pada seorang anak siluman yang berada di perbatasan antara dunia manusia dan alam gaib.
Berbeda dengan cerita pada serial televisinya, Kitaro di film terbarunya justru memiliki suasana hati yang suram, alih-alih misterius dan lucu.
Terdapat adegan sadis pembunuhan dan hubungan inses di dalam keluarga yang tentu menyulitkan untuk dimengerti oleh penonton usia anak-anak di bawah 18 tahun.
Meski inti ceritanya adalah tragedi, sutradara Go Koga tetap menyelipkan adegan yang hangat dalam filmnya.
Penonton bisa merasakannya dari sikap 'kebapakan' Gegero saat berjuang sekeras tenaga demi mempertahankan hidup putra Yokai semata wayangnya, Kitaro.
Dan tentunya jangan beranjak dari bangku penonton selama "credit-title" diputar.
Karena setelah itu tuntas, akan terdapat adegan hangat tambahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film "Kitaro Tanjou" sajikan versi lengkap lahirnya "yokai" bersahabat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024