Calon Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan pihaknya siap melakukan pendekatan politik pada seluruh partai untuk memperkuat koalisi setelah dirinya dan Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita akan memulai bekerja untuk melakukan komunikasi politik dengan semua unsur, dimana kita akan berusaha membangun suatu koalisi yang kuat, koalisi yang efektif," kata Prabowo saat ditemui di rumahnya di kawasan Kartanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.
Koalisi itu, lanjut Prabowo, akan terdiri dari seluruh partai yang ada di dalam maupun di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pembentukan koalisi ini juga dianggap Prabowo sebagai tanda menyudahi konflik antara pihak yang tercipta selama pemilu. Dia menilai semua pihak harus kembali bersatu untuk membangun bangsa.
"Rakyat sekarang sudah berharap dan menuntut semuanya untuk bersatu, bekerja untuk kepentingan bangsa dan rakyat, saya kira itu," kata Prabowo.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan manuver partai politik akan mulai terjadi setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan pemenang Pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada Rabu (24/4) 2024.
Hal tersebut dikarenakan Prabowo-Gibran sudah dinyatakan secara sah memimpin Indonesia pada lima tahun ke depan.
"Nah mungkin setelah penetapan KPU nanti pasti akan banyak kejadian kejadian politik," kata Nusron saat jumpa pers di Media Center TKN di Jalan Kartanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (22/4).
Manuver politik yang dimaksud yakni upaya pergerakan partai mana yang akan mendekat atau didekati koalisi Prabowo-Gibran, termasuk pertemuan antara Prabowo dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati yang akan terjadi setelah pengesahan KPU.
Bahkan, Nusron tidak menutup kemungkinan akan terbentuknya koalisi poros baru setelah proses penetapan dari KPU.
Dinamika itu, menurut Nusron, merupakan hal yang lumrah terjadi di dunia politik. Dalam hal ini, pihaknya terbuka untuk semua partai yang ingin berlabuh ke koalisi besar. "Kita tetap berupaya bangun rekonsiliasi," ucap dia.
Hingga saat ini, Nusron mengaku jajaran Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah membangun komunikasi yang baik dengan partai-partai yang permohonannya ditolak Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini.
Komunikasi tersebut pun dinilai Nusron sangat harmonis. Karenanya , dia memastikan akan ada partai di luar koalisi yang akan bergabung untuk mendukung Prabowo-Gibran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo siap perkuat koalisi setelah ditetapkan oleh KPU
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Kita akan memulai bekerja untuk melakukan komunikasi politik dengan semua unsur, dimana kita akan berusaha membangun suatu koalisi yang kuat, koalisi yang efektif," kata Prabowo saat ditemui di rumahnya di kawasan Kartanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.
Koalisi itu, lanjut Prabowo, akan terdiri dari seluruh partai yang ada di dalam maupun di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pembentukan koalisi ini juga dianggap Prabowo sebagai tanda menyudahi konflik antara pihak yang tercipta selama pemilu. Dia menilai semua pihak harus kembali bersatu untuk membangun bangsa.
"Rakyat sekarang sudah berharap dan menuntut semuanya untuk bersatu, bekerja untuk kepentingan bangsa dan rakyat, saya kira itu," kata Prabowo.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan manuver partai politik akan mulai terjadi setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan pemenang Pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada Rabu (24/4) 2024.
Hal tersebut dikarenakan Prabowo-Gibran sudah dinyatakan secara sah memimpin Indonesia pada lima tahun ke depan.
"Nah mungkin setelah penetapan KPU nanti pasti akan banyak kejadian kejadian politik," kata Nusron saat jumpa pers di Media Center TKN di Jalan Kartanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (22/4).
Manuver politik yang dimaksud yakni upaya pergerakan partai mana yang akan mendekat atau didekati koalisi Prabowo-Gibran, termasuk pertemuan antara Prabowo dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati yang akan terjadi setelah pengesahan KPU.
Bahkan, Nusron tidak menutup kemungkinan akan terbentuknya koalisi poros baru setelah proses penetapan dari KPU.
Dinamika itu, menurut Nusron, merupakan hal yang lumrah terjadi di dunia politik. Dalam hal ini, pihaknya terbuka untuk semua partai yang ingin berlabuh ke koalisi besar. "Kita tetap berupaya bangun rekonsiliasi," ucap dia.
Hingga saat ini, Nusron mengaku jajaran Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah membangun komunikasi yang baik dengan partai-partai yang permohonannya ditolak Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini.
Komunikasi tersebut pun dinilai Nusron sangat harmonis. Karenanya , dia memastikan akan ada partai di luar koalisi yang akan bergabung untuk mendukung Prabowo-Gibran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo siap perkuat koalisi setelah ditetapkan oleh KPU
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024