Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga korban banjir bandang di Desa Tenilo dan Tunggulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, enggan dievakuasi oleh pemerintah daerah setempat, Senin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Doni Lahatie, mengatakan kalau warga enggan keluar dari lokasi banjir karena tidak mau harta benda dalam rumah ditinggalkan.

Tim BPBD telah turun ke lokasi dan sebagai langkah awal yaitu menyiapkan makanan siap saji bagi korban banjir.

"Kami menyiapkan 250 bungkus makanan dan menyiapkan tempat pengungsian bagi korban banjir, namun mereka masih terus bertahan di rumahnya masing-masing," kata Doni.

Banjir bandang tersebut terjadi akibat tanggul yang jebol di Desa sungai Meleupo. Airnya naik dan merendam 90 rumah di dua desa itu.

"Kami juga membersihkan rumah warga dari lumpur sisa banjir dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki air BPBD," kata Doni.

Doni menjelaskan untuk banjir bandang yang terjadi pada 1 Mei tersebut, tidak ada korban jiwa, namun kerugian materil cukup banyak tapi belum dapat di kalkulasikan.

Hingga kini BPBD Kabupaten Gorontalo masih siaga dan waspada apabila terjadi lagi banjir bandang, melihat curah hujan yang masih sering melanda daerah tersebut.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016