Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Akibat cuaca yang kini memasuki puncak musim hujan, produksi kasur berbahan dasar kapuk di kelurahan Donggala, Kota Gorontalo menurun.

Nino, salah seorang pengrajin kasur dan bantal kapuk, Selasa, mengaku untuk menjemur kapuk masih menggunakan sinar matahari.

"Kami para pengrajin masih menggunakan cara tradisional, yakni memanfaatkan cahaya matahari saat menjemur kapuk, dalam sehari saat matahari terik, saya mampu mengumpulkan hingga 3 karung kapuk siap produksi," katanya.

Namun saat musim hujan seperti saat ini, terkadang dalam sehari tidak mendapatkan kapuk kering sama sekali.

Hal serupa dikatakan pengrajin lainnya, Nurjanah yang juga masih mengandalkan terik matahari untuk menjemur kapuk.

"Biasanya kami bekerja dari pukul 6 pagi hingga sore hari, dimulai dari menjemur dan membersihkan kapuk dari biji kapas dan ranting, namun saat musim hujan seperti saat ini, biasanya saat siang hari, kami sudah memasukkan kapuk kedalam karung agar tidak basah dengan air hujan," ucap Nurjanah.

Produksi kasur kapuk dan bantal dari Kelurahan Donggala, Kota Gorontalo telah dipasarkan ke hampir seluruh daerah di Pulau Sulawesi hingga ke Pulau Kalimantan dengan harga bantal Rp50ribu dan kasur Rp350ribu-Rp400ribu/buah.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016