Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Ahli Biodiversitas dari Burung Indonesia, Panji Ahmad Fauzan mengatakan Danau Limboto dihuni oleh sekitar 85 jenis burung, yang berasal dari 32 suku (family).

Data tersebut merupakan hasil pengamatan yang dilakukan oleh perhimpunan yang konsen dalam pelestarian burung, selama tahun 2014 hingga 2016.

Burung air dari suku Scolopacidae mendominasi keragaman burung di danau tersebut, misalnya berkik, kedidi dan trinil.

"Sebagian besar burung air ini pemakan serangga dan invertebrata kecil, yang tersedia di Danau Limboto," ujarnya di Gorontalo.

Selain itu juga dijumpai beberapa jenis burung pemangsa dari suku Accipitridae, seperti elang tiram (Pandion haliaetus), elang bondol (Haliastur indus), elang paria (Mlvus migrans), elang laut perut putih (Haliaetus leucogaster), elang hitam (Ictinaetus malaiensis) dan elang ular Sulawesi (Spilornis rufipectus).

Elang dikenal sebagai burung yang ahli dalam menangkap ikan.

Menurut Panji, semua jenis burung pemangsa memegang peranan penting sebagai punak piramida makanan dalam sebuah ekosistem.

"Jenis-jenis burung pemangsa menjaga kestabilan dari populasi satwa dalam ekosistem Danau Limboto," jelasnya.

Selain burung penetap, lanjutnya, juga terpantau ada 49 jenis burung migran dan tiga diantaranya berstatus hampir terancam yakni burung kedidi golgol, kedidi leher merah dan trinil lumpur-Asia.

Ia menambahkan, Indonesia sebagai negara tropis menjadi kawasan untuk menghabiskan waktu musim dingin burung-burung dari kawasan sub-tropis.

"Setelah musim dingin lewat, maka burung tersebut akan kembali ke asalnya untuk berkembang biak. Momen perpindahan musiman ini yang disebut musim migrasi," imbuhnya.

Di Danau Limboto, puncak migrasi terjadi pada pertengahan hingga akhir tahun.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016