Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim menyoroti tiga transformasi menuju Provinsi Gorontalo yang maju dan mandiri yaitu transformasi sosial, transformasi ekonomi, dan transformasi tata kelola.

Hal itu diungkapkan Sekda usai penyusunan laporan dana bantuan operasional sekolah (bos) semester I dan pengelolaan barang milik daerah tingkat SMA, SMK, SLB se-Provinsi Gorontalo di Manado, Sabtu.

"Namun yang paling penting dan berkaitan dengan kehadiran bapak ibu adalah transformasi bidang sosial, khususnya di bidang pendidikan," ucap dia.

Menurut dia, dibutuhkan koordinasi dan kerja sama mendorong pendidikan yang berkualitas dan merata di Provinsi Gorontalo. 

"Jadi, tidak hanya berkualitas tapi juga merata," kata Sofian kepada para peserta kegiatan yang terdiri dari kepala sekolah, bendahara BOS, pengurus dan pembantu pengurus barang se Provinsi Gorontalo.

Sofian menilai bahwa persoalan pendidikan masih banyak yang harus diselesaikan. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) misalnya. HLS di Provinsi Gorontalo hanya delapan tahun. Itu berarti masyarakat Gorontalo yang usianya 15 tahun ke atas rata-rata hanya menempuh sekolah sampai jenjang SMP kelas dua.

"Sehingga kita punya banyak hal yang perlu kita dorong. Dan hari ini saya kira kita berada di kelompok yang tepat, kelompok diskusi terkait dengan dana BOS dan pengelolaan aset dan barang. Karena Dinas Pendidikan itu hampir setiap tahun dapat catatan di BPK. Persoalan pengelolaan aset barang milik daerah, pengalihan status juga belum selesai yang SMK-SMA," kata dia.

Sofian berharap, melalui kegiatan tersebut para peserta dapat mengaplikasikan informasi yang mereka dapatkan. Sehingga dana BOS, barang, dan aset dapat dikelola dengan baik, efisien dan sesuai prosedur yang ada.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024