Tim SAR gabungan menggunakan sistem bergantian dalam upaya pencarian korban longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Ida Bagus Ngurah Asrama di Gorontalo, Rabu, mengatakan sistem bergantian bertujuan untuk memperlancar proses pencarian hingga evakuasi.
"Personel yang sudah dua hari di lokasi dan kondisinya sudah kelelahan, digantikan oleh personel baru yang hari ini kita berangkatkan," katanya.
Personel gabungan dari berbagai instansi yang berada di lokasi pertambangan dan sedang melaksanakan misi pencarian mencapai 273 orang, dan hari ini ditambah 47 orang.
Ia mengatakan sejak Selasa (9/7) pagi, di lokasi pencarian telah ada satu unit ekskavator yang dikerahkan oleh perusahaan tambang setempat untuk membantu proses pencarian korban yang diduga kuat tertimbun material longsor.
Sementara itu, satu unit helikopter milik Baharkam Polri yang didatangkan sejak kemarin, saat ini tengah bersiap mengantar logistik dan personel lainnya ke lokasi.
Menurutnya, proses tersebut masih mempertimbangkan faktor cuaca, mengingat sejak malam hingga saat ini, sebagian besar wilayah Kecamatan Suwawa Timur masih diguyur hujan.
"Sebanyak 47 orang personel gabungan saat ini sudah menuju ke lokasi menggunakan ojek, namun hanya sampai di pemukiman Kamiri, lalu lanjut berjalan kaki sekitar dua jam lamanya," kata dia.
Sampai saat ini kendala utama dalam operasi SAR adalah kondisi cuaca hujan dan sulitnya medan yang harus dilalui.
Data sementara yang tercatat di Posko SAR sampai dengan Rabu (10/07) pukul 11.00 WITA, tercatat sebanyak 137 orang korban longsor di lokasi tersebut, dengan rincian 23 orang ditemukan meninggal dunia, 81 selamat, dan 33 orang masih dalam pencarian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim SAR Gorontalo bergantian cari korban longsor di kawasan tambang
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Ida Bagus Ngurah Asrama di Gorontalo, Rabu, mengatakan sistem bergantian bertujuan untuk memperlancar proses pencarian hingga evakuasi.
"Personel yang sudah dua hari di lokasi dan kondisinya sudah kelelahan, digantikan oleh personel baru yang hari ini kita berangkatkan," katanya.
Personel gabungan dari berbagai instansi yang berada di lokasi pertambangan dan sedang melaksanakan misi pencarian mencapai 273 orang, dan hari ini ditambah 47 orang.
Ia mengatakan sejak Selasa (9/7) pagi, di lokasi pencarian telah ada satu unit ekskavator yang dikerahkan oleh perusahaan tambang setempat untuk membantu proses pencarian korban yang diduga kuat tertimbun material longsor.
Sementara itu, satu unit helikopter milik Baharkam Polri yang didatangkan sejak kemarin, saat ini tengah bersiap mengantar logistik dan personel lainnya ke lokasi.
Menurutnya, proses tersebut masih mempertimbangkan faktor cuaca, mengingat sejak malam hingga saat ini, sebagian besar wilayah Kecamatan Suwawa Timur masih diguyur hujan.
"Sebanyak 47 orang personel gabungan saat ini sudah menuju ke lokasi menggunakan ojek, namun hanya sampai di pemukiman Kamiri, lalu lanjut berjalan kaki sekitar dua jam lamanya," kata dia.
Sampai saat ini kendala utama dalam operasi SAR adalah kondisi cuaca hujan dan sulitnya medan yang harus dilalui.
Data sementara yang tercatat di Posko SAR sampai dengan Rabu (10/07) pukul 11.00 WITA, tercatat sebanyak 137 orang korban longsor di lokasi tersebut, dengan rincian 23 orang ditemukan meninggal dunia, 81 selamat, dan 33 orang masih dalam pencarian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim SAR Gorontalo bergantian cari korban longsor di kawasan tambang
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024