Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pertumbuhan industri logam dasar dikarenakan hilirisasi.
"Tentu industri logam dasar itu dari kuartal pertama 2023 sampai 2024, di kuartal pertama tumbuh 11-18 persen. Ini yang jauh di atas pertumbuhan sektor lain, dan peningkatan ekspor logam dari 8,74 persen menjadi 16,74 persen. Tentu capaian ini tidak lepas dari hilirisasi," ujar Airlangga di Jakarta, Rabu.
Namun Airlangga juga ingin memberikan catatan terkait kemajuan dari sibling konstruksi baja ini.
"Ada teman-teman sibling kita di Batam, konstruksi ini juga boleh disebut Indonesia. Ini berhasil mengekspor 130 wind turbine ke New York, Amerika Serikat. Itu the first wind turbine yang akan dipasang di utaranya Long Island 15 sampai 20 mil, dengan kapasitas yang direncanakan sebesar sekitar 2,1 gigawatt. Jadi ini sebuah terobosan juga dipasangnya di laut dan buatan fabrikasi Indonesia di Batam. Jadi keluarga ini dirangkul juga karena di sini namanya society dan society itu masyarakat. Masyarakat harus dirangkul semua," katanya.
Airlangga juga menyampaikan, ekspor dalam bentuk steel structure dilakukan ke Sydney, Australia, ataupun ke Selandia Baru.
"Ini terobosan-terobosan yang luar biasa dan saya melihat bahwa baja kita sudah kuat dan baja kita sudah ditakuti oleh berbagai negara di dunia. Dan dengan Krakatau Steel dan POSCO tentu ada peta jalan meningkatkan dari 10 juta ton kita ke targetnya 20 juta ton. Kemudian konsumsi, karena konsumsinya diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 18 juta sampai dengan 19 juta ton. Dan biasanya produksi harus mendahului demand, karena kalau tidak mendahului demand akan diisi oleh barang yang ditakuti yaitu impor," kata Airlangga.
Ia juga melihat bahwa perlu juga kemampuan ditingkatkan untuk pre-fabrikasi atau manufacturing yang lebih cepat.
"Sekarang dalam game of competition cepat-cepatan, salah satu cepat-cepatan adalah pembangunan pabrik yang cepat. Kita melihat pembangunan beberapa pabrik terutama petrokimia banyak menggunakan steel structure tetapi juga banyak cepat-cepatan," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Perekonomian: Pertumbuhan industri logam dasar karena hilirisasi
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Tentu industri logam dasar itu dari kuartal pertama 2023 sampai 2024, di kuartal pertama tumbuh 11-18 persen. Ini yang jauh di atas pertumbuhan sektor lain, dan peningkatan ekspor logam dari 8,74 persen menjadi 16,74 persen. Tentu capaian ini tidak lepas dari hilirisasi," ujar Airlangga di Jakarta, Rabu.
Namun Airlangga juga ingin memberikan catatan terkait kemajuan dari sibling konstruksi baja ini.
"Ada teman-teman sibling kita di Batam, konstruksi ini juga boleh disebut Indonesia. Ini berhasil mengekspor 130 wind turbine ke New York, Amerika Serikat. Itu the first wind turbine yang akan dipasang di utaranya Long Island 15 sampai 20 mil, dengan kapasitas yang direncanakan sebesar sekitar 2,1 gigawatt. Jadi ini sebuah terobosan juga dipasangnya di laut dan buatan fabrikasi Indonesia di Batam. Jadi keluarga ini dirangkul juga karena di sini namanya society dan society itu masyarakat. Masyarakat harus dirangkul semua," katanya.
Airlangga juga menyampaikan, ekspor dalam bentuk steel structure dilakukan ke Sydney, Australia, ataupun ke Selandia Baru.
"Ini terobosan-terobosan yang luar biasa dan saya melihat bahwa baja kita sudah kuat dan baja kita sudah ditakuti oleh berbagai negara di dunia. Dan dengan Krakatau Steel dan POSCO tentu ada peta jalan meningkatkan dari 10 juta ton kita ke targetnya 20 juta ton. Kemudian konsumsi, karena konsumsinya diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 18 juta sampai dengan 19 juta ton. Dan biasanya produksi harus mendahului demand, karena kalau tidak mendahului demand akan diisi oleh barang yang ditakuti yaitu impor," kata Airlangga.
Ia juga melihat bahwa perlu juga kemampuan ditingkatkan untuk pre-fabrikasi atau manufacturing yang lebih cepat.
"Sekarang dalam game of competition cepat-cepatan, salah satu cepat-cepatan adalah pembangunan pabrik yang cepat. Kita melihat pembangunan beberapa pabrik terutama petrokimia banyak menggunakan steel structure tetapi juga banyak cepat-cepatan," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Perekonomian: Pertumbuhan industri logam dasar karena hilirisasi
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024