Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan total investasi yang masuk ke Indonesia akan mencapai Rp1.200 triliun pada 2022.
“Kita menargetkan pada tahun 2022 investasi mencapai Rp1.200 triliun. PR (Pekerjaan Rumah) ini yang nanti tentu membutuhkan kerja sama dengan stake holder utamanya Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan Kadin (Kamar Dagang dan Industri),” kata Menko Airlangga dalam Rakerkonas Apindo secara daring di Jakarta, Selasa.
Target tersebut akan dicapai dengan pemanfaatan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dan pengimplementasian Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja secara lebih menyeluruh.
Pada awal Agustus 2021 pemerintah telah meluncurkan Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko yang diharapkan dapat mempermudah pelaku usaha mendapatkan izin menjalankan berbagai aktivitas ekonomi.
Terkait dengan OSS Berbasis Risiko, Menko Airlangga berharap pemerintah sejumlah daerah mempercepat pembuatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang akan menjadi dasar pemberian izin usaha di daerah. Apabila belum selesai, usulan perizinan yang selesai diproses OSS Berbasis Risiko di tingkat pemerintah pusat berpotensi terhambat di tingkat daerah.
“Kalau RDTR belum selesai maka di beberapa daerah masih akan terhambat perolehan perizinannya,” kata Menko Airlangga.
Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, OSS berada di bawah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang diharapkan sudah terintegrasi dengan OSS di tingkat pemerintah pusat. Investasi diharapkan menjadi mesin pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, menggantikan peranan konsumsi rumah tangga.
Sepanjang semester I 2021, total investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp442 triliun atau naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sampai akhir tahun 2021 pemerintah menargetkan investasi yang masuk akan mencapai Rp900 triliun.