Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Bupati Boalemo Rum Pagau mengaku jika Gubernur Gorontalo Rusli Habibie telah memberikan apresiasi untuk daerahnya, dalam menuntaskan data kepesertaan BPJS Kesehatan yang sempat tumpang tindih.
Maka dengan sigapnya pemkab Boalemo menuntaskan data kepesertaan itu, akhirnya pihaknya dijadikan contoh daerah dalam perbaikan data BPJS di tingkat Provinsi Gorontalo.
"Gubernur Gorontalo juga akan melakukan hal serupa. Di mana masih banyak data kepesertaan BPJS yang tidak akurat di tingkat provinsi. Bahkan di beberapa Kabupaten/Kota," ungkapnya, Rabu.
Dengan dasar itu, kata bupati, daerahnya akan jadi contoh untuk melakukan validasi data kepesertaan BPJS Kesehatan bagi daerah lain di Gorontalo.
Hal itu seperti disampaikan bupati saat memimpin pelaksanaan rapat dengan seluruh pimpinan SKPD, di ruangan Vicom kantor Bupati Boalemo.
Menurutnya Pemerintah Provinsi Gorontalo telah melakukan koordinasi dengan daerahnya terkait percontohan tersebut.
Kasus perbedaan data tersebut terungkap setelah Pemkab Boalemo dan BPJS Kesehatan melakukan validasi data kepesertaan BPJS.
Hasilnya ada 20 ribu peserta yang dikeluarkan akibat terdaftar secara ganda.
"Hal seperti ini yang menjadi keliru dan harus ditangani secara optimal," kata Rum.
Sementara itu pihaknya terus membayar iuaran setiap bulan, tetapi masih banyak pula masyarakat yang tidak masuk daftar kepesertaan BPJS kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Maka dengan sigapnya pemkab Boalemo menuntaskan data kepesertaan itu, akhirnya pihaknya dijadikan contoh daerah dalam perbaikan data BPJS di tingkat Provinsi Gorontalo.
"Gubernur Gorontalo juga akan melakukan hal serupa. Di mana masih banyak data kepesertaan BPJS yang tidak akurat di tingkat provinsi. Bahkan di beberapa Kabupaten/Kota," ungkapnya, Rabu.
Dengan dasar itu, kata bupati, daerahnya akan jadi contoh untuk melakukan validasi data kepesertaan BPJS Kesehatan bagi daerah lain di Gorontalo.
Hal itu seperti disampaikan bupati saat memimpin pelaksanaan rapat dengan seluruh pimpinan SKPD, di ruangan Vicom kantor Bupati Boalemo.
Menurutnya Pemerintah Provinsi Gorontalo telah melakukan koordinasi dengan daerahnya terkait percontohan tersebut.
Kasus perbedaan data tersebut terungkap setelah Pemkab Boalemo dan BPJS Kesehatan melakukan validasi data kepesertaan BPJS.
Hasilnya ada 20 ribu peserta yang dikeluarkan akibat terdaftar secara ganda.
"Hal seperti ini yang menjadi keliru dan harus ditangani secara optimal," kata Rum.
Sementara itu pihaknya terus membayar iuaran setiap bulan, tetapi masih banyak pula masyarakat yang tidak masuk daftar kepesertaan BPJS kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016