Menteri luar negeri China dan India pada Kamis menyatakan bahwa menstabilkan hubungan bilateral kedua negara adalah "kepentingan bersama".

"Diharapkan kedua pihak akan bertemu di tengah-tengah, secara aktif mencari cara yang benar bagi kedua negara besar bertetangga untuk saling bergaul dan membimbing semua sektor membangun pemahaman positif satu sama lain,” Kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada Menlu India S. Jaishankar di Laos, di sela pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Wang menekankan bahwa menjadi “kepentingan kedua pihak agar hubungan China-India kembali ke jalur yang benar.” 

Dalam pernyataan pertemuan yang dirilis Beijing, dikatakan bahwa Wang memberi tahu Jaishankar, kedua ekonomi yang sedang berkembang ini harus “memperkuat dialog dan komunikasi, meningkatkan pemahaman dan saling percaya, menangani kontradiksi dan perbedaan dengan baik, dan mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan.”

Wang mengatakan India dan China harus secara rasional mengatasi kontradiksi, perbedaan, dan gesekan untuk mendorong perbaikan dan pembangunan hubungan China-India yang stabil dan berkelanjutan.

Melihat bahwa hubungan India-China mempunyai dampak di luar lingkup bilateral, Wang mengatakan tanggapan mereka terhadap tantangan global “harus mencerminkan persatuan dan kerja sama negara-negara Selatan.”



Meskipun Beijing mengatakan kedua belah pihak “setuju untuk bekerja sama menjaga perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan,” mereka menambahkan bahwa pihak China dan India akan “mendorong kemajuan baru dalam konsultasi urusan perbatasan.”

Jaishankar menyetujui “perlunya menyediakan panduan yang kuat untuk menyelesaikan proses pelepasan” di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC), perbatasan de facto sepanjang 3.500 kilometer di Ladakh antara klaim India dan China di wilayah tersebut.

Menyerukan “penghormatan penuh terhadap LAC dan perjanjian-perjanjian sebelumnya,” Menteri Luar Negeri India mengatakan: “Adalah kepentingan bersama kita untuk menstabilkan hubungan. Kita harus menangani isu-isu mendesak dengan tujuan dan urgensi.”

Namun, Jaishankar mengatakan “keadaan perbatasan (LAC) akan tercermin pada keadaan hubungan kita.”

Dua negara dengan populasi tertinggi dunia tersebut terlibat dalam kericuhan perbatasan di kawasan Ladakh timur, wilayah Jammu dan Kahsmir yang disengketakan sejak Mei 2020.

Kericuhan tersebut menewaskan 24 tentara, meliputi 20 dari sisi India, tewas dalam pertarungan tangan kosong tahun itu.

Meskipun telah menjalani serangkaian pembicaraan, kedua pihak belum menemukan hasil nyata.

Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China, India sebut stabilitas hubungan bilateral kepentingan bersama

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024