PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menargetkan pengumpulan satu juta liter minyak jelantah di wilayah Jawa Timur dan Bali untuk didaur ulang menjadi bioavtur sebagai komitmen mewujudkan ekonomi sirkular.
"Sebagai layanan keuangan digital inklusif yang berfokus pada masyarakat akar rumput, Amartha berkomitmen menerapkan sistem bisnis yang berkelanjutan meliputi implementasi program berbasis environmental social governance (ESG) yang baik," kata Head of Impact and Sustainability Amartha Katrina Inandia dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa program yang ditargetkan rampung pada 2025 tersebut berkolaborasi dengan PT Green Energi Utama (GEU) dan melibatkan jejaring Ibu Mitra Amartha untuk mengumpulkan limbah rumah tangga tersebut.
Pihaknya mencatat bahwa tingkat konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga rata-rata sebesar 11,34 liter per minggu, sedangkan unit usaha ultramikro menyumbang potensi limbah minyak jelantah hingga 1.509,64 kiloliter per bulan.
Katrina menuturkan bahwa menurut Katadata Insight Center, 64,3 persen masyarakat tidak mengolah minyak jelantah karena tidak tahu cara memanfaatkannya dan tidak ada yang mau membeli ataupun tidak tahu dijual kemana.
Ia menyatakan bahwa melalui kolaborasi tersebut, pihaknya berusaha menciptakan keseimbangan antara peningkatan kesejahteraan masyarakat akar rumput dengan semangat pelestarian lingkungan.
"Gerakan konversi minyak jelantah untuk bioavtur ini sejalan dengan pilar ESG Amartha, Amartha Madani, yang difokuskan memberikan dampak ekonomi bagi Ibu Mitra Amartha,” ucapnya.
Katrina mengatakan bahwa pihaknya menargetkan keuntungan ekonomi bagi jejaring Ibu Mitra Amartha dan keluarga mereka dengan total insentif mencapai Rp5 miliar dari program daur ulang tersebut.
"Berdasar pilar Amartha Lestari dan Amartha Madani, kami senantiasa memastikan agar profitabilitas bisnis juga memiliki dampak sosial yang berkelanjutan," sebutnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Amartha target daur ulang 1 juta liter minyak jelantah jadi bioavtur
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Sebagai layanan keuangan digital inklusif yang berfokus pada masyarakat akar rumput, Amartha berkomitmen menerapkan sistem bisnis yang berkelanjutan meliputi implementasi program berbasis environmental social governance (ESG) yang baik," kata Head of Impact and Sustainability Amartha Katrina Inandia dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa program yang ditargetkan rampung pada 2025 tersebut berkolaborasi dengan PT Green Energi Utama (GEU) dan melibatkan jejaring Ibu Mitra Amartha untuk mengumpulkan limbah rumah tangga tersebut.
Pihaknya mencatat bahwa tingkat konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga rata-rata sebesar 11,34 liter per minggu, sedangkan unit usaha ultramikro menyumbang potensi limbah minyak jelantah hingga 1.509,64 kiloliter per bulan.
Katrina menuturkan bahwa menurut Katadata Insight Center, 64,3 persen masyarakat tidak mengolah minyak jelantah karena tidak tahu cara memanfaatkannya dan tidak ada yang mau membeli ataupun tidak tahu dijual kemana.
Ia menyatakan bahwa melalui kolaborasi tersebut, pihaknya berusaha menciptakan keseimbangan antara peningkatan kesejahteraan masyarakat akar rumput dengan semangat pelestarian lingkungan.
"Gerakan konversi minyak jelantah untuk bioavtur ini sejalan dengan pilar ESG Amartha, Amartha Madani, yang difokuskan memberikan dampak ekonomi bagi Ibu Mitra Amartha,” ucapnya.
Katrina mengatakan bahwa pihaknya menargetkan keuntungan ekonomi bagi jejaring Ibu Mitra Amartha dan keluarga mereka dengan total insentif mencapai Rp5 miliar dari program daur ulang tersebut.
"Berdasar pilar Amartha Lestari dan Amartha Madani, kami senantiasa memastikan agar profitabilitas bisnis juga memiliki dampak sosial yang berkelanjutan," sebutnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Amartha target daur ulang 1 juta liter minyak jelantah jadi bioavtur
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024