Amerika Serikat percaya pada kemungkinan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan gerakan Palestina Hamas dapat terwujud, kendati situasi di Timur Tengah memburuk, kata Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada Minggu.

"Kami masih percaya bahwa kesepakatan gencatan senjata adalah cara terbaik untuk mengakhiri perang ini. Kami juga percaya, sangat mungkin," kata Kirby kepada Fox News.

Pejabat tersebut mencatat bahwa kedua pihak cukup dekat untuk mencapai kesepakatan tersebut.

Pada Sabtu (3/8), reporter politik Axios Barak Ravid mengatakan bahwa delegasi tingkat tinggi Israel telah tiba di Kairo untuk membahas dengan layanan khusus Mesir mengenai masalah gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Namun, pembicaraan tersebut tidak mencapai terobosan dan berakhir dengan jalan buntu.

Awal pekan ini, Hamas melaporkan kematian pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, akibat serangan Israel di kediamannya di Teheran, tempat dia tiba untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Gerakan tersebut menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas kematian Haniyeh dan mengatakan bahwa serangan tersebut tidak akan dibiarkan tanpa balasan.

Pada 7 Oktober 2023, Israel mengalami serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza. Pejuang Hamas menyusup ke daerah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil serta mengambil lebih dari 200 sandera.

Pihak berwenang mengatakan bahwa sekitar 1.200 orang tewas selama serangan tersebut.

Sebagai balasan, tentara Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza, yang mencakup serangan terhadap target sipil.

Israel mengumumkan blokade total terhadap wilayah tersebut: pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan seluruhnya dihentikan.

Sumber: Sputnik-OANA



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kirby: AS percaya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza terwujud

Pewarta: Primayanti

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024