Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Setelah hujan deras mengguyur Gorontalo dalam beberapa hari terakhir, banjir melanda sejumlah rumah warga di Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat.
Dandim 1304 Letkol Armed Yuniar Dwi Hartono, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan awal banjir yang terjadi sekitar pukul 14.30 Wita di Desa Tudi dan Desa Mokonow.
"Banjir merendam rumah warga dengan ketinggian air sekitar 85 sentimeter hingga satu meter," ungkapnya.
Menurutnya hingga kini belum ada warga dan korban banjir yang mengungsi, serta tidak ada laporan korban jiwa.
Sementara itu sejumlah ruas jalan di Kota Gorontalo tergenang setinggi 20-30 sentimeter dan menyebabkan kemacetan di pusat Kota Gorontalo.
"Kalau hujan cepat tergenang tapi juga gampang surut. Kami tetap saja khawatir karena sekarang musim hujan," kata salah seorang warga Kota Gorontalo, Amir Musa.
Ia meminta pemerintah Kota Gorontalo mensiagakan pompa air dan peralatan penanggulangan bencana, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir selama musim hujan.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Gorontalo Fathuri mengatakan pihaknya mengeluarkan peringatan dini tentang terjadinya hujan intensitas lebat dan angin kencing.
"Waspadai adanya hujan dan kilat atau petir tanggal 24 Juni pukul 14.00 Wita di wilayah Tolinggula, Sumalata, Anggrek, Paguyaman, Telaga, Kabila, Suwawa,Tapa, Kota Gorontalo dan sekitarnya," katanya di Gorontalo, Jumat.
Menurutnya kondisi tersebut diprediksi masih akan terus berlangsung hingga 16.30 Wita.
BMKG juga memprediksi wilayah bagian utara provinsi itu mulai memasuki musim kemarau pada bulan Juni.
Jika tahun 2015 wilayah ini mengalami kemarau yang ekstrim maka tahun ini BMKG memperkirakan hal itu tidak akan terjadi pada musim kemarau.
"Kami memprakirakan bahwa tahun ini secara nasional, periode kemaraunya tidak sekering tahun 2015," ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, pada kwartal akhir tahun 2016 beberapa lembaga meteorologi dunia termasuk BMKG memprediski peluang adanya La Nina.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Dandim 1304 Letkol Armed Yuniar Dwi Hartono, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan awal banjir yang terjadi sekitar pukul 14.30 Wita di Desa Tudi dan Desa Mokonow.
"Banjir merendam rumah warga dengan ketinggian air sekitar 85 sentimeter hingga satu meter," ungkapnya.
Menurutnya hingga kini belum ada warga dan korban banjir yang mengungsi, serta tidak ada laporan korban jiwa.
Sementara itu sejumlah ruas jalan di Kota Gorontalo tergenang setinggi 20-30 sentimeter dan menyebabkan kemacetan di pusat Kota Gorontalo.
"Kalau hujan cepat tergenang tapi juga gampang surut. Kami tetap saja khawatir karena sekarang musim hujan," kata salah seorang warga Kota Gorontalo, Amir Musa.
Ia meminta pemerintah Kota Gorontalo mensiagakan pompa air dan peralatan penanggulangan bencana, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir selama musim hujan.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Gorontalo Fathuri mengatakan pihaknya mengeluarkan peringatan dini tentang terjadinya hujan intensitas lebat dan angin kencing.
"Waspadai adanya hujan dan kilat atau petir tanggal 24 Juni pukul 14.00 Wita di wilayah Tolinggula, Sumalata, Anggrek, Paguyaman, Telaga, Kabila, Suwawa,Tapa, Kota Gorontalo dan sekitarnya," katanya di Gorontalo, Jumat.
Menurutnya kondisi tersebut diprediksi masih akan terus berlangsung hingga 16.30 Wita.
BMKG juga memprediksi wilayah bagian utara provinsi itu mulai memasuki musim kemarau pada bulan Juni.
Jika tahun 2015 wilayah ini mengalami kemarau yang ekstrim maka tahun ini BMKG memperkirakan hal itu tidak akan terjadi pada musim kemarau.
"Kami memprakirakan bahwa tahun ini secara nasional, periode kemaraunya tidak sekering tahun 2015," ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, pada kwartal akhir tahun 2016 beberapa lembaga meteorologi dunia termasuk BMKG memprediski peluang adanya La Nina.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016