Posisi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) telah ditembaki puluhan kali sejak meningkatnya konfrontasi bersenjata antara gerakan Hizbullah dan tentara Israel.

"Beberapa prajurit penjaga perdamaian telah terluka sejak Oktober lalu, untungnya semua luka ringan. Pada saat yang sama, posisi dan peralatan UNIFIL telah ditembaki puluhan kali selama penembakan dari kedua belah pihak," kata wakil kepala layanan pers UNIFIL Candice Ardell, kepada Sputnik.

Dia menambahkan bahwa tren seperti itu menimbulkan kekhawatiran serius, "karena keamanan pasukan kita adalah penjamin peran kita dalam memastikan kondisi kepatuhan terhadap Resolusi 1701."

Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon meningkat sejak dimulainya operasi militer Israel di Gaza pada Oktober 2023.

Pasukan IDF dan Hizbullah secara rutin saling menyerang posisi masing-masing di wilayah perbatasan.

Menurut Kementerian Luar Negeri Lebanon, sekitar 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan karena penembakan oleh Israel.

Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sekitar 80.000 penduduk di bagian utara negara itu harus mengungsi karena serangan dari Lebanon.

Sumber: Sputnik-OANA



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pasukan perdamaian PBB di perbatasan Lebanon-Israel kerap diserang

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024