Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Gorontalo tidak menemukan adanya praktek ataupun laporan tentang perpoloncoan, saat dilaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) untuk siswa baru.
"Kami sangat bersyukur bahwa semua pimpinan sekolah melaksanaan MPLS sesuai dengan ketentuan dan menghindari praktek perpoloncoan serta kekerasan dari tingkat SD hingga SMA/SMK," kata Kepala Diknas Kota Gorontalo Abram Badu, Jumat.
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah tersebut, siswa baru diberikan materi tentang pengenalan kurikulum, yang akan diperoleh saat menempuh pendidikan seperti SD ke SLTP serta SLTP ke jenjang SLTA.
Selain itu, adanya program ekstrakurikuler sekolah, bagaimana tata tertib berlalu lintas, sopan santun, menjaga lingkungan serta cara hidup yang sehat baik diterapkan di lingkungan sekolah maupun rumah pada siswa.
"Semua yang diberikan merupakan kegiatan positif dan berlangsung penuh kekeluargaan dan sesuai ketentuan pendidikan," kata Abram.
Dia mengungkapkan, pada kegiatan tersebut selain melibat instansi yang berkompeten seperti kejaksaan, kepolisian, juga peran serta orang tua sehingga siswa benar-benar siap untuk menerima proses belajar mengajar.
"Kami berupaya agar prestasi siswa semakin meningkat terutama nilai yang diperoleh dibangku sekolah dan berhindar dari perbuatan negatif," kata Abram.
Dia menambahkan, pada pelaksanaan PLS seluruh komponen untuk melakukan pengawasan dan memberikan laporan jika menemukan adanya tindakan yang merugikan siswa yang dilakukan para guru ataupun penyelenggara.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Kami sangat bersyukur bahwa semua pimpinan sekolah melaksanaan MPLS sesuai dengan ketentuan dan menghindari praktek perpoloncoan serta kekerasan dari tingkat SD hingga SMA/SMK," kata Kepala Diknas Kota Gorontalo Abram Badu, Jumat.
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah tersebut, siswa baru diberikan materi tentang pengenalan kurikulum, yang akan diperoleh saat menempuh pendidikan seperti SD ke SLTP serta SLTP ke jenjang SLTA.
Selain itu, adanya program ekstrakurikuler sekolah, bagaimana tata tertib berlalu lintas, sopan santun, menjaga lingkungan serta cara hidup yang sehat baik diterapkan di lingkungan sekolah maupun rumah pada siswa.
"Semua yang diberikan merupakan kegiatan positif dan berlangsung penuh kekeluargaan dan sesuai ketentuan pendidikan," kata Abram.
Dia mengungkapkan, pada kegiatan tersebut selain melibat instansi yang berkompeten seperti kejaksaan, kepolisian, juga peran serta orang tua sehingga siswa benar-benar siap untuk menerima proses belajar mengajar.
"Kami berupaya agar prestasi siswa semakin meningkat terutama nilai yang diperoleh dibangku sekolah dan berhindar dari perbuatan negatif," kata Abram.
Dia menambahkan, pada pelaksanaan PLS seluruh komponen untuk melakukan pengawasan dan memberikan laporan jika menemukan adanya tindakan yang merugikan siswa yang dilakukan para guru ataupun penyelenggara.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016