Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Harga jagung di tingkat pedagang pengumpul maupun yang dijual di sejumlah pasar tradisional di Gorontalo, mengalami kenaikkan beberapa hari terakhir ini.

Salah seorang karyawan dari perusahaan pengumpul jagung di Kabupaten Gorontalo Anti Ishak, Sabtu, mengungkapkan jika sebelumnnya harga jagung hanya Rp3.000/kg dengan kadar air 17 persen, namun saat ini mengalami kenaikkan menjadi Rp3.200/kg dengan kadar air yang sama.

"Meskipun saat ini permintaan baik dari luar daerah maupun luar negeri masih minim, namun harga jagung mulai mengalami kenaikkan," kata Anti.

Uyun Arsad, seorang pedagang jagung di Kota Gorontalo mengatakan bahwa meskipun saat ini permintaan dari luar daerah masih minim, namun pengusaha pengumpul tetap melakukan pembelian baik dari kalangan petani maupun pedagang.

Biasanya hasil panen dari petani di Gorontalo ditampung oleh pengusaha dan dikirim ke pulau Jawa, bahkan ada yang diekspor ke Malaysia dan Korea, karena kualitas komoditi ini mampu bersaing dengan daerah lain.

"Sejumlah pedagang memang saat ini mengumpulkan stok dan disimpan, karena menunggu permintaan yang meningkat serta harga juga yang membaik," kata Uyun.

Dia menjelaskan, untuk kebutuhan lokal yang dijadikan pakan ternak saat ini sangat mencukupi, meskipun saat ini petani jagung dihadapkan dengan serangan hama belalang yang sejak dua bulan terakhir menyerang tanaman mereka.

Sejumlah petani mengatakan, kemungkinan besar hasil panen untuk musim tanam kali ini, mengalami penurunan sebab banyak areal tanaman jagung yang diserang hama belalang sehingga ada yang gagal panen.

Pewarta: M.F. Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016