Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan, terdapat tiga nilai utama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta yang bisa dijadikan landasan menghadapi dunia kerja yaitu unggul, kompeten, dan beretika.
"Kita bicara soal kompetensi yang terbagi menjadi kompetensi teknis atau hard skill dan kompetensi non-teknis atau soft skill," ujar Menaker lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Adapun sertifikasi yang dilakukan di BPVP adalah kompetensi teknis, seperti digital marketing dan content creator. Namun juga tidak bisa berhenti hanya sampai di situ, karena berbagai penelitian menunjukkan bahwa kompetensi teknis saja tidak cukup sehingga perlu ditambah dengan kompetensi non-teknis, seperti soft skill yang mencakup etika.
Dalam kesempatan itu, ia juga berbagi pengalaman lebih dari 10 tahun membantu perusahaan dalam menyeleksi tenaga kerja. Ia menyampaikan bahwa soft skill sering kali dapat dikenali dalam waktu singkat.
Yassierli juga menyoroti semangat belajar yang harus dimiliki oleh setiap peserta, di mana keseriusan dalam mengembangkan kompetensi menjadi kunci utama. Ia lantas membagikan kisah inspiratif seorang direktur bank multinasional yang memulai kariernya sebagai operator fotokopi dan berhasil mencapai posisi puncak berkat ketekunan dan semangat belajar yang tinggi.
"Jika ada permintaan bekerja di luar bidang kompetensi yang dikuasai saat ini, jangan menolak. Dunia kerja menuntut kita untuk siap belajar hal baru. Jangan pernah menunggu pekerjaan yang sesuai dengan keahlian karena itu berarti membatasi diri untuk belajar," katanya lagi.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam bekerja. Menurutnya, etika tak sekadar jargon, tetapi harus menjadi fondasi dalam menjalin hubungan baik dengan rekan kerja dan pimpinan. "Kompetensi itu penting, tapi etika dalam bekerja adalah hal yang sangat dicari dan sulit ditemukan," ucapnya.
Sementara itu, Dirjen Binalavotas Kemnaker Agung Nur Rohmad melaporkan bahwa PBK Angkatan III di BPVP Surakarta terdiri dari 14 program pelatihan, antara lain Digital Marketing, Teknisi Instalasi Tenaga, Room Attendant, Perbaikan Body Kendaraan Ringan, Akuntansi Junior, Menjahit Pakaian, Teknisi Telepon Seluler, Pengoperasian Mesin Produksi, Pemeliharaan Kendaraan Sistem Injeksi, dan Pembuatan Aset Animasi.
PBK III ini diikuti oleh calon tenaga kerja dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, dan sekitarnya, dengan jumlah peserta yang lulus sebanyak 212 orang atau 94,6 persen, dan belum lulus sebanyak 12 orang atau 5,4 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker sebut tiga nilai yang jadi landasan hadapi dunia kerja
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Kita bicara soal kompetensi yang terbagi menjadi kompetensi teknis atau hard skill dan kompetensi non-teknis atau soft skill," ujar Menaker lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Adapun sertifikasi yang dilakukan di BPVP adalah kompetensi teknis, seperti digital marketing dan content creator. Namun juga tidak bisa berhenti hanya sampai di situ, karena berbagai penelitian menunjukkan bahwa kompetensi teknis saja tidak cukup sehingga perlu ditambah dengan kompetensi non-teknis, seperti soft skill yang mencakup etika.
Dalam kesempatan itu, ia juga berbagi pengalaman lebih dari 10 tahun membantu perusahaan dalam menyeleksi tenaga kerja. Ia menyampaikan bahwa soft skill sering kali dapat dikenali dalam waktu singkat.
Yassierli juga menyoroti semangat belajar yang harus dimiliki oleh setiap peserta, di mana keseriusan dalam mengembangkan kompetensi menjadi kunci utama. Ia lantas membagikan kisah inspiratif seorang direktur bank multinasional yang memulai kariernya sebagai operator fotokopi dan berhasil mencapai posisi puncak berkat ketekunan dan semangat belajar yang tinggi.
"Jika ada permintaan bekerja di luar bidang kompetensi yang dikuasai saat ini, jangan menolak. Dunia kerja menuntut kita untuk siap belajar hal baru. Jangan pernah menunggu pekerjaan yang sesuai dengan keahlian karena itu berarti membatasi diri untuk belajar," katanya lagi.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam bekerja. Menurutnya, etika tak sekadar jargon, tetapi harus menjadi fondasi dalam menjalin hubungan baik dengan rekan kerja dan pimpinan. "Kompetensi itu penting, tapi etika dalam bekerja adalah hal yang sangat dicari dan sulit ditemukan," ucapnya.
Sementara itu, Dirjen Binalavotas Kemnaker Agung Nur Rohmad melaporkan bahwa PBK Angkatan III di BPVP Surakarta terdiri dari 14 program pelatihan, antara lain Digital Marketing, Teknisi Instalasi Tenaga, Room Attendant, Perbaikan Body Kendaraan Ringan, Akuntansi Junior, Menjahit Pakaian, Teknisi Telepon Seluler, Pengoperasian Mesin Produksi, Pemeliharaan Kendaraan Sistem Injeksi, dan Pembuatan Aset Animasi.
PBK III ini diikuti oleh calon tenaga kerja dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, dan sekitarnya, dengan jumlah peserta yang lulus sebanyak 212 orang atau 94,6 persen, dan belum lulus sebanyak 12 orang atau 5,4 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker sebut tiga nilai yang jadi landasan hadapi dunia kerja
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024