Surabaya (ANTARA GORONTALO) - Makam yang menjadi tempat peristirahatan
selamanya almarhumah Sulistina Sutomo (91), istri Pahlawan Nasional Bung
Tomo, di TPU Ngagel, Surabaya, mulai digali petugas pemakaman setempat,
Rabu siang.
"Sesuai permintaan keluarga, liang lahat makam almarhumah tepat berada di samping makam suaminya, Bung Tomo," ujar kerabat keluarga Bung Tomo, AH Thony, ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Pantauan di lokasi, personel-personel TNI AD dari Garnisun Surabaya hadir dalam persiapan pemakaman istri pahlawan nasional itu.
Sesuai jadwal, jenazah diberangkatkan dari Jakarta ke Surabaya dengan penerbangan pesawat Batik Air dari Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 12.50 WIB dan tiba di Bandara Internasional Juanda, sekitar sejam kemudian yang diterima langsung Parawansa dan Soekarwo.
Sebelum dimakamkan, jenazah terlebih dahulu dishalatkan dan disemayamkan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya yang rencananya dihadiri langsung pejabat Forpimda setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Sesuai permintaan keluarga, liang lahat makam almarhumah tepat berada di samping makam suaminya, Bung Tomo," ujar kerabat keluarga Bung Tomo, AH Thony, ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Pantauan di lokasi, personel-personel TNI AD dari Garnisun Surabaya hadir dalam persiapan pemakaman istri pahlawan nasional itu.
Bung
Tomo merupakan sosok yang menggelorakan semangat perlawanan pada niat
Belanda dan Sekutu untuk kembali menjajah Indonesia pasca kemerdekaan
Indonesia.
Puncaknya adalah pidato Bung Tomo
di RRI yang berujung pada peristiwa pertempuran satu hari pada 10
November 1945 di Surabaya, yang ditetapkan menjadi Hari Pahlawan pun
Surabaya disebut menjadi Kota Pahlawan.
Belakangan,
TNI AL mengabadikan nama Bung Tomo sebagai nama kapal perang mereka,
KRI Bung Tomo-357. Dia adalah kapal perang dari kelas korvet ringan
multifungsi buatan galangan kapal BAE Systems Marine, Inggris.
Persiapan
pemakaman istri pahlawan nasional itu juga meliputi penyiapan batu
nisan bertuliskan nama almarhumah juga sedang dalam proses pembuatan
oleh petugas setempat. Sementara Bung Tomo telah wafat dalam ibadah
hajinya di Tanah Suci, bertahun lalu.
Karangan bunga ucapan turut duka cita dari sejumlah pejabat maupun komunitas telah memenuhi depan tempat pemakaman, dan tenda pemakaman sudah terpasang lengkap dengan kursi yang disiapkan untuk peziarah.
Karangan bunga itu sudah berdiri di sandarannya, di antaranya dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, serta dan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
Sulistina Sutomo meninggal dunia pada usia 91 tahun, dini hari pukul 01.42 WIB Rabu, setelah beberapa hari dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta karena sakit.
Karangan bunga ucapan turut duka cita dari sejumlah pejabat maupun komunitas telah memenuhi depan tempat pemakaman, dan tenda pemakaman sudah terpasang lengkap dengan kursi yang disiapkan untuk peziarah.
Karangan bunga itu sudah berdiri di sandarannya, di antaranya dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, serta dan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
Sulistina Sutomo meninggal dunia pada usia 91 tahun, dini hari pukul 01.42 WIB Rabu, setelah beberapa hari dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta karena sakit.
Sesuai jadwal, jenazah diberangkatkan dari Jakarta ke Surabaya dengan penerbangan pesawat Batik Air dari Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 12.50 WIB dan tiba di Bandara Internasional Juanda, sekitar sejam kemudian yang diterima langsung Parawansa dan Soekarwo.
Sebelum dimakamkan, jenazah terlebih dahulu dishalatkan dan disemayamkan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya yang rencananya dihadiri langsung pejabat Forpimda setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016