Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam rapat kabinet pada Kamis (9/1), menyatakan ketidakpuasannya terhadap respons Kementerian Situasi Kedaruratan yang tidak memadai terhadap tumpahan minyak yang disebabkan oleh kerusakan dua kapal minyak di Laut Hitam.
Putin menyebut kejadian itu sebagai "salah satu tantangan lingkungan paling serius" yang dihadapi Rusia dalam beberapa tahun terakhir, dan menginstruksikan otoritas terkait untuk mempercepat upaya mengendalikan kerusakan yang disebabkan oleh insiden tersebut.
Pada 15 Desember, dua kapal tanker minyak Rusia terjebak dalam badai di selatan Selat Kerch.
Kapal minyak Volgoneft-212, yang dilaporkan membawa sekitar 4.900 ton mazut, produk minyak berat berkualitas rendah, terbelah menjadi dua dan tenggelam hingga menyebabkan tumpahan minyak dan kematian seorang awak kapal.
Volgoneft239 juga rusak sehingga hanyut selama beberapa jam sebelum kandas di dekat Pelabuhan Taman di Krasnodar Krai dan mengalami kebocoran minyak.
Kepala Negara Rusia itu menekankan pentingnya mengatasi masalah tersebut dan meminta laporan rinci dari Menteri Situasi Kedaruratan Alexander Kurenkov mengenai situasi saat ini dan menginstruksikan langkah-langkah segera untuk mengurangi dampak tumpahan tersebut.
"Masalah ini tidak bisa diabaikan pada pertemuan hari ini," kata Putin, seraya menekankan perlunya tindakan tegas.
Untuk mengatasi krisis tersebut, Putin memerintahkan pembentukan satuan tugas darurat untuk menghilangkan dampak tumpahan bahan bakar minyak tersebut dan memitigasi dampaknya terhadap lingkungan.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Putin minta otoritas percepat kendalikan tumpahan minyak di Laut Hitam
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025