Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo menjadi daerah yang paling parah terendam banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di wilayah tersebut sejak Selasa (25/10) dengan ketinggian air mencapai dua meter di beberapa lokasi.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo di Gorontalo, Kamis, mengatakan kondisi terakhir dari sepuluh kecamatan yang dilanda banjir menunjukkan Kecamatan Bilato menjadi lokasi yang paling parah dan masih tergenang banjir.

"Semoga hari ini kita sudah bisa menjangkau daerah tersebut dengan mengerahkan personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo," kata Nelson.

Data korban banjir di Kecamatan Bilato yaitu 213 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 649 orang di Desa Juriah, Desa Totopo, Dusun Bina Karya 80 KK atau 400 jiwa.

Dusun Potanga 10 KK, 500 jiwa dan dusun mondolupito 20 KK, 61 jiwa, dengan total 323 KK, 1483 jiwa.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Doni Lahatie mengatakan sejak Rabu (26/10) malam, pihaknya berusaha untuk menjangkau Kecamatan Bilato untuk menyalurkan logistik bantuan.

"Tadi malam kami berusaha ke lokasi banjir, namun belum dapat dilewati karena arus yang kencang dan air yang masih tinggi, namun kami akan terus berusaha menjangkau lokasi untuk menyalurkan bantuan dan evakuasi warga," tutur Doni.

Camat Bilato Rahmat Mohamad mengatakan warga korban banjir di daerah tersebut sangat membutuhkan tenda, makanan, minuman, pakaian dan selimut.

Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Gorontalo disebabkan curah hujan tinggi dan meluapnya tiga sungai yaitu sungai Marisa, Sungai Bionga dan Sungai Moloopu.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016