Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, mengapresiasi pemanfaatan dana desa yang dikucurkan pemerintah untuk memperkuat infrastruktur di wilayah tersebut.
Seperti inovasi yang dilakukan Pemerintah Desa Bintana, Kecamatan Atinggola yang berhasil membangun jembatan gantung sepanjang 40 meter yang menghubungkan wilayah di pusat desa dengan perkampungan masyarakat komunitas adat terpencil (KAT).
Sungai yang membelah dua wilayah di satu desa ini menyulitkan masyarakat mendapatkan akses transportasi ideal, padahal potensi pertanian dan perkebunan di wilayah ini sangat besar.
Makanya jembatan gantung tersebut diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas perekonomiannya.
"Meskipun tidak bisa dilewati kendaraan seperti mobil, namun jembatan ini merupakan upaya dan inovasi pemerintah desa dalam memperkuat infrastruktur di wilayahnya. Saya pun sangat mengapresiasi hasil pengelolaan dana desa oleh pemerintah desa tersebut," ujar Bupati Indra.
Dengan modal anggaran dana desa tahun 2016 sebesar Rp400 juta, pemerintah desa mampu berinovasi memanfaatkannya menghasilkan jembatan gantung tersebut.
Hasilnya kata ia, mobilitas masyarakat termasuk aktivitas distribusi barang ataupun produk-produk pertanian bisa dijalani dengan mudah.
Tahun 2017 nanti, pemerintah kabupaten akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut dengan membangun akses jalan, mulai dari jembatan gantung ke pemukiman KAT.
Diperkirakan kata bupati, anggaran pembangunan jalan tersebut sebesar Rp1 miliar.
"Meskipun anggarannya masih tergolong minim namun penguatan infrastruktur jalan tersebut diharapkan optimal dan bisa terlaksana secara bertahap," kata bupati.
Ia berpesan, agar pemerintah desa terus memperkuat program pembangunan infrastruktur desa sebagi modal penting dalam memperkuat pembangunan di wilayah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Seperti inovasi yang dilakukan Pemerintah Desa Bintana, Kecamatan Atinggola yang berhasil membangun jembatan gantung sepanjang 40 meter yang menghubungkan wilayah di pusat desa dengan perkampungan masyarakat komunitas adat terpencil (KAT).
Sungai yang membelah dua wilayah di satu desa ini menyulitkan masyarakat mendapatkan akses transportasi ideal, padahal potensi pertanian dan perkebunan di wilayah ini sangat besar.
Makanya jembatan gantung tersebut diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas perekonomiannya.
"Meskipun tidak bisa dilewati kendaraan seperti mobil, namun jembatan ini merupakan upaya dan inovasi pemerintah desa dalam memperkuat infrastruktur di wilayahnya. Saya pun sangat mengapresiasi hasil pengelolaan dana desa oleh pemerintah desa tersebut," ujar Bupati Indra.
Dengan modal anggaran dana desa tahun 2016 sebesar Rp400 juta, pemerintah desa mampu berinovasi memanfaatkannya menghasilkan jembatan gantung tersebut.
Hasilnya kata ia, mobilitas masyarakat termasuk aktivitas distribusi barang ataupun produk-produk pertanian bisa dijalani dengan mudah.
Tahun 2017 nanti, pemerintah kabupaten akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut dengan membangun akses jalan, mulai dari jembatan gantung ke pemukiman KAT.
Diperkirakan kata bupati, anggaran pembangunan jalan tersebut sebesar Rp1 miliar.
"Meskipun anggarannya masih tergolong minim namun penguatan infrastruktur jalan tersebut diharapkan optimal dan bisa terlaksana secara bertahap," kata bupati.
Ia berpesan, agar pemerintah desa terus memperkuat program pembangunan infrastruktur desa sebagi modal penting dalam memperkuat pembangunan di wilayah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017