Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boalemo telah mendistribusikan sejumlah bantuan seperti makanan siap saji, kepada 1.937 warga yang menjadi korban banjir di Kecamatan Dulupi, Kamis (20/1) malam.
"Hingga tadi malam, sejumlah petugas terus mendistribusikan makanan siap saji seperti mie instant dan air bersih, baik dari Dinas Sosial, BPBD Kabupaten dan BPBD Provinsi Gorontalo," kata Kepala BPBD Kabupaten Boalemo, Mus Moha.
Adapun empat desa yang dilanda banjir bandang akibat meluapnya sungai di wilayah itu, yakni Desa Dulupi, Tabongo, Tanah Putih dan Polohungo.
Dijelaskan, kondisi saat ini di Kecamatan Dulupi, air sudah mulai surut dan masyarakat pun kini sudah mulai membersihkan rumah mereka, namun untuk kebutuhan air bersih, pihaknya telah mengerahkan dua mobil tangki.
"Sebagian besar masyarakat hanya menggunakan air sumur, namun akibat banjir tersebut mereka sangat kesulitan air bersih. Dalam dua hari ke depan air bersih masih akan terus disuplai," jelasnya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan BPBD Boalemo dan Provinsi untuk menangani banjir itu, yaitu penanganan langsung kepada korban, evakuasi dan pendataan, suplai air bersih, bantuan logistik, serta survei secara terpadu bersama satuan kerja terkait.
"Meski banjir tidak terlalu besar, namun sempat membuat kepanikan warga, karena air naik secara tiba-tiba. Namun ke depan kami akan terus memantau kondisi sungai Dulupi terlebih saat intensitas curah hujan sudah mulai tinggi," tegasnya.
Data kerusakan tanaman pertanian akibat dari bencana banjir di kecamatan Dulupi, yaitu untuk tanaman Jagung kerugiannya sekitar Rp47 juta, tanaman Cabe sekitar Rp23 juta, tanaman Kelapa sekitar Rp750 ribu, dan sebagian tanaman Kakao, sehingga total keruagian sekitar Rp72juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Hingga tadi malam, sejumlah petugas terus mendistribusikan makanan siap saji seperti mie instant dan air bersih, baik dari Dinas Sosial, BPBD Kabupaten dan BPBD Provinsi Gorontalo," kata Kepala BPBD Kabupaten Boalemo, Mus Moha.
Adapun empat desa yang dilanda banjir bandang akibat meluapnya sungai di wilayah itu, yakni Desa Dulupi, Tabongo, Tanah Putih dan Polohungo.
Dijelaskan, kondisi saat ini di Kecamatan Dulupi, air sudah mulai surut dan masyarakat pun kini sudah mulai membersihkan rumah mereka, namun untuk kebutuhan air bersih, pihaknya telah mengerahkan dua mobil tangki.
"Sebagian besar masyarakat hanya menggunakan air sumur, namun akibat banjir tersebut mereka sangat kesulitan air bersih. Dalam dua hari ke depan air bersih masih akan terus disuplai," jelasnya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan BPBD Boalemo dan Provinsi untuk menangani banjir itu, yaitu penanganan langsung kepada korban, evakuasi dan pendataan, suplai air bersih, bantuan logistik, serta survei secara terpadu bersama satuan kerja terkait.
"Meski banjir tidak terlalu besar, namun sempat membuat kepanikan warga, karena air naik secara tiba-tiba. Namun ke depan kami akan terus memantau kondisi sungai Dulupi terlebih saat intensitas curah hujan sudah mulai tinggi," tegasnya.
Data kerusakan tanaman pertanian akibat dari bencana banjir di kecamatan Dulupi, yaitu untuk tanaman Jagung kerugiannya sekitar Rp47 juta, tanaman Cabe sekitar Rp23 juta, tanaman Kelapa sekitar Rp750 ribu, dan sebagian tanaman Kakao, sehingga total keruagian sekitar Rp72juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017