Jakarta (ANTARA GORONTALO) - "Minum kopi di atas awan. Belum ada di dunia,"
kata Wakil Presiden M Jusuf Kalla saat mengunjungi Desa Laloi di Tana
Toraja, Sulawesi Selatan, yang dijuluki "negeri di atas awan."
Wakil Presiden bersama Ibu Mufidah, Menteri Pariwisata Arief Yahya serta Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengunjungi daerah itu untuk mendukung pengembangan destinasi wisata Tana Toraja.
"Dulu Bali, Tana Toraja dan Danau Toba sangat populer. Karena dulu wisatawan mau naik bus 10 jam datang ke Tana Toraja ini. Sekarang orang tidak mau lagi, maunya langsung terbang sampai di lokasi," kata Jusuf Kalla.
Oleh karena itu, ia mengatakan, satu-satunya cara mempercepat pengembangan wisata di Tana Toraja adalah membangun bandara.
Ia mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang dan memperlebar landasan pacu bandara lama Pong Tiku sembari mempersiapkan pembangunan bandara baru Buntu Kuni
"Nanti bandara baru Buntu Kuni harus bisa didarati pesawat Boeing sehingga wisatawan bilang langsung dari Bali ke Toraja atau Manado ke Toraja," katanya.
Sembari mempersiapkan pembangunan bandara baru Buntu Kuni dua tahun lagi, bandara lama Pong Tiku akan dibenahi tahun ini supaya bisa didarati pesawat ATR dan sejenisnya.
"Masyarakat juga harus dipersiapkan mentalnya untuk disiplin menjaga alam dan kebersihan serta keramahannya. Toraja harus banyak belajar pada orang Bali," kata Jusuf Kalla.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Sulawesi Selatan tahun lalu 200.000. Sedangkan di wilayah Toraja, tanpa membagi Toraja utara dan Toraja, jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung 30.000 dan wisatawan mancanegaranya 581.000.
"Yang Wisnu (wisatawan Nusantara) 30.000 ini kita harapkan pada 2019 naik menjadi 100.000, tiga kali lipat dan itu sangat memungkinkan karena Toraja ini sudah punya pasar tradisional, terutama yang dari Eropa," katanya.
"Wisman China yang sudah ke Manado sudah tertarik untuk datang ke sini, 100.000 itu sangat memungkinkan," katanya.
Wakil Presiden juga mengingatkan kembali dua keunggulan tujuan wisata Tana Toraja dibandingkan dengan daerah wisata lain di Indonesia.
"Toraja itu ada dua keunggulan yakni wisata budaya dan alam. Dan di sini ada kopi yang terkenal nikmatnya juga," katanya.
"Jadi kenapa tidak kita jual --minum kopi di atas awan--." Di mana lagi bisa minum kopi di samping awan....
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Wakil Presiden bersama Ibu Mufidah, Menteri Pariwisata Arief Yahya serta Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengunjungi daerah itu untuk mendukung pengembangan destinasi wisata Tana Toraja.
"Dulu Bali, Tana Toraja dan Danau Toba sangat populer. Karena dulu wisatawan mau naik bus 10 jam datang ke Tana Toraja ini. Sekarang orang tidak mau lagi, maunya langsung terbang sampai di lokasi," kata Jusuf Kalla.
Oleh karena itu, ia mengatakan, satu-satunya cara mempercepat pengembangan wisata di Tana Toraja adalah membangun bandara.
Ia mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang dan memperlebar landasan pacu bandara lama Pong Tiku sembari mempersiapkan pembangunan bandara baru Buntu Kuni
"Nanti bandara baru Buntu Kuni harus bisa didarati pesawat Boeing sehingga wisatawan bilang langsung dari Bali ke Toraja atau Manado ke Toraja," katanya.
Sembari mempersiapkan pembangunan bandara baru Buntu Kuni dua tahun lagi, bandara lama Pong Tiku akan dibenahi tahun ini supaya bisa didarati pesawat ATR dan sejenisnya.
"Masyarakat juga harus dipersiapkan mentalnya untuk disiplin menjaga alam dan kebersihan serta keramahannya. Toraja harus banyak belajar pada orang Bali," kata Jusuf Kalla.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Sulawesi Selatan tahun lalu 200.000. Sedangkan di wilayah Toraja, tanpa membagi Toraja utara dan Toraja, jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung 30.000 dan wisatawan mancanegaranya 581.000.
"Yang Wisnu (wisatawan Nusantara) 30.000 ini kita harapkan pada 2019 naik menjadi 100.000, tiga kali lipat dan itu sangat memungkinkan karena Toraja ini sudah punya pasar tradisional, terutama yang dari Eropa," katanya.
"Wisman China yang sudah ke Manado sudah tertarik untuk datang ke sini, 100.000 itu sangat memungkinkan," katanya.
Wakil Presiden juga mengingatkan kembali dua keunggulan tujuan wisata Tana Toraja dibandingkan dengan daerah wisata lain di Indonesia.
"Toraja itu ada dua keunggulan yakni wisata budaya dan alam. Dan di sini ada kopi yang terkenal nikmatnya juga," katanya.
"Jadi kenapa tidak kita jual --minum kopi di atas awan--." Di mana lagi bisa minum kopi di samping awan....
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017