Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Sumalata dan Biawu, memutuskan akses transportasi di wilayah barat Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Kamis.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Nurhadi Rahim mengatakan, longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan areal perbukitan di wilayah Desa Kasia di Kecamatan Sumalata dan Desa Sembihingan di Kecamatan Biawu, longsor hingga menutupi jalur lintas jalan nasional di wilayah tersebut.

Hingga kini kata Nurhadi, pihaknya belum bisa mengatasi longsor mengingat belum mendapat bantuan alat berat untuk membersihkan jalan yang tertutup tanah dan bebatuan.

"Tinggi longsoran mencapai 25 meter sepanjang 15 meter dan menutup empat titik jalan di Desa Kasia, serta dua titik di Desa Sembihingan, Kecamatan Biawu," ujar Nurhadi.

Longsor yang terjadi sejak Kamis pagi tersebut belum teratasi, sebab lokasi longsoran lebih dari dua titik, sedangkan pemerintah daerah tidak memiliki alat berat memadai untuk membersihkan jalan.

Tidak hanya arus kendaraan yang belum bisa melintas, pihaknya pun kata Nurhadi, belum bisa menyalurkan bantuan makanan cepat saji kepada warga korban banjir di wilayah Biawu dan Tolinggula.

Tidak adanya jalur alternatif kata dia, menyebabkan penyaluran bantuan ke wilayah banjir belum bisa dilakukan.

Pihaknya berharap akses jalan segera dibuka secepatnya sebab alat berat bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Balai Jalan Sulawesi, sedang menuju wilayah tersebut yang jaraknya mencapai 4 jam dari pusat ibu kota kabupaten.

Nurhadi menyebut, tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu namun pengendara kendaraan bermotor diimbau tidak nekat memaksa melewati jalan, sebab titik longsor dan rawan longsor, cukup banyak.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017