Klaten (ANTARA GORONTALO) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M
Nasir akan menggalakkan kembali program sarjana masuk desa agar
masyarakat dapat langsung menerima inovasi yang dapat membantu memajukan
desa.
"Desa sekarang punya dana untuk membangun infrastruktur tetapi masalahnya mereka tidak punya ahli di bidang infrastrukur itu maka sarjana masuk desa akan membantu mereka," kata Nasir saat mengunjungi peternakan sapi PT Widodo Makmur Perkasa di Klaten, Jawa Tengah, Selasa.
Rencananya program ini akan diusulkan ke Presiden Joko Widodo pada tahun ini.
"Kalau Presiden sudah setuju, maka program ini akan dilaksanakan pada 2018. Mengenai biayanya akan dibicarakan nanti, apakah akan ditanggung pemerintah atau ada cara lain," kata Nasir.
Dia mengatakan para sarjana ini akan ditempatkan di desa untuk membantu memberikan inovasi-inovasi dalam bidang pertanian, peternakan dan juga teknik terutama teknik sipil selama satu hingga dua tahun.
"Masyarakat perlu mengetahui inovasi-inovasi pada bidang tersebut untuk mengurangi risiko kerugian. Inovasi ini juga sangat dibutuhkan pada bidang pertanian dan peternakan untuk mencapai swasembada pangan nasional," kata dia.
Dia mengatakan program sarjana masuk desa ini diperuntukan bagi sarnana di bidang pertanian, peternakan dan teknik.
Sementara itu Dekan Fakultas Peternakan UGM Ali Agus mengatakan program sarjana masuk desa dapat menggunakan skema kemitraan sehingga antara para akademisi dan industri dapat saling menguntungkan.
"Enggak perlu biaya yang besar jika menggunakan kerja sama kemitraan. Hal ini dapat digunakan bagi sarjana yang ingin menjadi wirausaha, semementara itu universitas akan mendampingi," kata Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Desa sekarang punya dana untuk membangun infrastruktur tetapi masalahnya mereka tidak punya ahli di bidang infrastrukur itu maka sarjana masuk desa akan membantu mereka," kata Nasir saat mengunjungi peternakan sapi PT Widodo Makmur Perkasa di Klaten, Jawa Tengah, Selasa.
Rencananya program ini akan diusulkan ke Presiden Joko Widodo pada tahun ini.
"Kalau Presiden sudah setuju, maka program ini akan dilaksanakan pada 2018. Mengenai biayanya akan dibicarakan nanti, apakah akan ditanggung pemerintah atau ada cara lain," kata Nasir.
Dia mengatakan para sarjana ini akan ditempatkan di desa untuk membantu memberikan inovasi-inovasi dalam bidang pertanian, peternakan dan juga teknik terutama teknik sipil selama satu hingga dua tahun.
"Masyarakat perlu mengetahui inovasi-inovasi pada bidang tersebut untuk mengurangi risiko kerugian. Inovasi ini juga sangat dibutuhkan pada bidang pertanian dan peternakan untuk mencapai swasembada pangan nasional," kata dia.
Dia mengatakan program sarjana masuk desa ini diperuntukan bagi sarnana di bidang pertanian, peternakan dan teknik.
Sementara itu Dekan Fakultas Peternakan UGM Ali Agus mengatakan program sarjana masuk desa dapat menggunakan skema kemitraan sehingga antara para akademisi dan industri dapat saling menguntungkan.
"Enggak perlu biaya yang besar jika menggunakan kerja sama kemitraan. Hal ini dapat digunakan bagi sarjana yang ingin menjadi wirausaha, semementara itu universitas akan mendampingi," kata Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017