Manado, (ANTARAGORONTALO) - PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado mempersiapkan penerbangan internasional rute Manado-Tiongkok pada Juli 2017.
"Mulai Juli 2017 nanti, akan ada penerbangan internasional Manado-Tiongkok dengan frekuensi 10 kali penerbangan penerbangan," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Samrat Manado Nugroho Jati, di Manado, Rabu.
Nugroho mengatakan pada Juli 2017 setiap hari akan ada 10 penerbangan langsung Manado-Tiongkok.
"Sehingga, kami akan mempersiapkan daya tampung di bandara agar para turis Tiongkok merasa nyaman," kata Nugroho.
Kondisi Bandara Samrat, katanya, sangat cukup untuk memenuhi kunjungan penumpang baik domestik dan mancanegara, karena bandara tersebut telah berstandar internasional.
Baik runway maupun fasilitas lainnya sangat memadai untuk menerima pesawat baik ukuran besar.
"Kami hanya akan melakukan pembenahan, sehingga penumpang merasa nyaman berada di Bandara Samrat," jelasnya.
Jika dalam sehari ada 10 penerbangan, berarti akan ada ribuan wisatawan Tiongkok datang ke Sulut.
"Sebagai pintu masuk, Bandara Samrat akan memperlihatkan ornamen budaya dan ciri khas masyarakat Sulut," jelasnya.
Masuknya turis dari berbagai negara tersebut ke Sulut, katanya, harus memacu pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan kunjungan objek wisata di Sulut.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Mulai Juli 2017 nanti, akan ada penerbangan internasional Manado-Tiongkok dengan frekuensi 10 kali penerbangan penerbangan," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Samrat Manado Nugroho Jati, di Manado, Rabu.
Nugroho mengatakan pada Juli 2017 setiap hari akan ada 10 penerbangan langsung Manado-Tiongkok.
"Sehingga, kami akan mempersiapkan daya tampung di bandara agar para turis Tiongkok merasa nyaman," kata Nugroho.
Kondisi Bandara Samrat, katanya, sangat cukup untuk memenuhi kunjungan penumpang baik domestik dan mancanegara, karena bandara tersebut telah berstandar internasional.
Baik runway maupun fasilitas lainnya sangat memadai untuk menerima pesawat baik ukuran besar.
"Kami hanya akan melakukan pembenahan, sehingga penumpang merasa nyaman berada di Bandara Samrat," jelasnya.
Jika dalam sehari ada 10 penerbangan, berarti akan ada ribuan wisatawan Tiongkok datang ke Sulut.
"Sebagai pintu masuk, Bandara Samrat akan memperlihatkan ornamen budaya dan ciri khas masyarakat Sulut," jelasnya.
Masuknya turis dari berbagai negara tersebut ke Sulut, katanya, harus memacu pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan kunjungan objek wisata di Sulut.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017