Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango meminta kepada PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), yang merupakan anak perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, untuk memperluas jaringan komunikasi hingga daerah terpencil.
Mitratel merupakan perusahan bergerak di bidang infastruktur telekomunikasi, sehingga diharapkan bisa melakukan ekspansi dan mengembangkan sayapnya, memperluas jangkauannya, serta menambah investasinya di Kabupaten Bone Bolango.
"Bone Bolango masih banyak wilayah-wilayah terisolir yang belum terjangkau oleh jaringan telekomunikasi yang memadai, sehingga perlu perluas jaringan dengan memperbanyak menara tower komunikasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bone Bolango Ishak Ntoma.
Sebelumnya Pemkab Bone Bolango yang diwakili Sekda Ishak Ntoma bersama dengan General Manajer PT. Mitratel, Iwan Adji Purdianto melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait pembangunan infrastruktur telekomunikasi `pole microcell` dan jaringan `fiber optic` di kabupaten itu.
"Kami di Kabupaten Bone Bolango masih butuh puluhan tower telekomunikasi," jelas Sekda.
Sekda menjelaskan wilayah-wilayah terisolir dan belum terjangkau dengan jaringan dan tower telekomunikasi tersebut, terdapat di beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Bulango Ulu, Bulango Utara, Kecamatan Suwawa Timur, Kecamatan Pinogu, termasuk di wilayah kecamatan di bagian Bone Pesisir.
Di wilayah-wilayah tersebut, belum tersambung dengan akses-akses telekomunikasi sehingga warga tidak optimal memanfaatkan teknologi komunikasi itu.
Karena itu, Pemkab Bone Bolango sangat mengharapkan dukungan sepenuhnya PT. Mitratel dalam membangun kerja sama ini, termasuk juga akan selalu memperluas jangkauan tower dan pole microcell di wilayah-wilayah yang akan kita tumbuhkembangkan, terutama di daerah-daerah strategis dan wilayah terisolir.
Selama ini, jelas Sekda, warga di wilayah-wilayah terisolir tersebut sangat kesulitan berkomunikasi karena tidak adanya signal telekomunikasi di daerah tersebut.
Tidak adanya komunikasi ini menyebabkan masyarakat di wilayah itu kesulitan mendapatkan informasi dari luar daerah, bahkan menyulitkan generasi penerus bangsa yang mengakses informasi melalui teknologi yang berkembang selama ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Mitratel merupakan perusahan bergerak di bidang infastruktur telekomunikasi, sehingga diharapkan bisa melakukan ekspansi dan mengembangkan sayapnya, memperluas jangkauannya, serta menambah investasinya di Kabupaten Bone Bolango.
"Bone Bolango masih banyak wilayah-wilayah terisolir yang belum terjangkau oleh jaringan telekomunikasi yang memadai, sehingga perlu perluas jaringan dengan memperbanyak menara tower komunikasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bone Bolango Ishak Ntoma.
Sebelumnya Pemkab Bone Bolango yang diwakili Sekda Ishak Ntoma bersama dengan General Manajer PT. Mitratel, Iwan Adji Purdianto melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait pembangunan infrastruktur telekomunikasi `pole microcell` dan jaringan `fiber optic` di kabupaten itu.
"Kami di Kabupaten Bone Bolango masih butuh puluhan tower telekomunikasi," jelas Sekda.
Sekda menjelaskan wilayah-wilayah terisolir dan belum terjangkau dengan jaringan dan tower telekomunikasi tersebut, terdapat di beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Bulango Ulu, Bulango Utara, Kecamatan Suwawa Timur, Kecamatan Pinogu, termasuk di wilayah kecamatan di bagian Bone Pesisir.
Di wilayah-wilayah tersebut, belum tersambung dengan akses-akses telekomunikasi sehingga warga tidak optimal memanfaatkan teknologi komunikasi itu.
Karena itu, Pemkab Bone Bolango sangat mengharapkan dukungan sepenuhnya PT. Mitratel dalam membangun kerja sama ini, termasuk juga akan selalu memperluas jangkauan tower dan pole microcell di wilayah-wilayah yang akan kita tumbuhkembangkan, terutama di daerah-daerah strategis dan wilayah terisolir.
Selama ini, jelas Sekda, warga di wilayah-wilayah terisolir tersebut sangat kesulitan berkomunikasi karena tidak adanya signal telekomunikasi di daerah tersebut.
Tidak adanya komunikasi ini menyebabkan masyarakat di wilayah itu kesulitan mendapatkan informasi dari luar daerah, bahkan menyulitkan generasi penerus bangsa yang mengakses informasi melalui teknologi yang berkembang selama ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017