Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga di Kota Gorontalo mengapresiasi kebijakan Pemerintah Provinsi Gorontalo melakukan kegiatan operasi pasar khusus komoditas cabai, karena saat ini harga kebutuhan itu cukup tinggi.

"Kami bangga ada operasi pasar. Tetapi kalau bisa dilakukan terus menerus sampai harga cabai di pasaran stabil," kata Windya, salah satu ibu rumah tangga di daerah itu, Minggu.

Saat ini harga cabai rawit di pasar tradisional sudah menyentuh Rp125 ribu/kg, yang diyakini sulit untuk terpenuhi dengan baik, karena kondisi ekonominya.

"Keluarga kami hanya petani, sehingga kondisi ekonomi pas-pasan. Sangat sulit untuk memenuhi harga cabai yang begitu mahal di pasar," ujarnya.

Sementara salah seorang pedagang makanan, Aldrian, mengaku kenaikan harga cabai turut berdampak pada pendapatan usahanya setiap hari.

Cabai merupakan kebutuhan utama harus terpenuhi bagi usaha rumah makan, sehingga biar mahal harus dibeli.

"Saya sempat memberi cabai lewat operasi pasar tapi hanya sekali. Kalau bisa operasi pasar ini dilakukan terus menerus.

Sebelumnya Penjabat Gubernur Gorontalo Zudan Arif Fakrulloh saat membuka langsung kegiatan operasi pasar cabai di pasar tradisional Kamis (9/3) lalu, menyebutkan penjualan hanya dipatok dengan harga Rp60 ribu/kg.

Operasi pasar yang digelar Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Kumperindag) Provinsi Gorontalo sebenarnya sudah dimulai sejak dua hari lalu yang dimulai di pasar Rabu Kelurahan Tapa, Kota Gorontalo.

Ia menjelaskan, sejak dua hari terakhir pemerintah terus menjual cabai dengan harga murah untuk menstabilkan harga kebutuhan rumah tangga itu di pasaran.

Zudan menambahkan, melonjaknya harga cabai di pasaran bukan disebabkan oleh minimnya produksi di Provinsi Gorontalo, tetapi cabai Gorontalo banyak dikirim ke daerah-daerah lain dengan alasan harga yang lebih tinggi dan sangat menggiurkan bagi para pengusaha dan distributor cabai.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017