Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga Kota Gorontalo menyatakan siap mendukung penerapan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), yang akan dilaksanakan di sejumlah wilayah.
Salah seorang warga Kecamatan Sipatana, Syafruddin G (60) mengatakan program tersebut ideal untuk penataan kota yang lebih baik, misalnya dalam hal sampah dan ketersediaan air bersih.
"Kami tentu saja setuju, karena dengan program ini lingkungan akan semakin sehat. Apalagi jika dalam penerapannya, program ini memprioritaskan peran serta masyarakat dan bukan hanya aksi pemerintah saja," ujarnya di Gorontalo, Rabu.
Menurutnya semua warga akan mendukung penataan kota tersebut, bila penerapannya tidak menimbulkan konflik seperti masalah penggusuran atau penyerobotan lahan yang kerap muncul dalam masalah pembangunan infrastruktur.
Warga lainnya, Sari Abdullah (57) mengaku belum mengetahui dengan detail program pemerintah pusat yang diterapkan di kota tersebut.
"Saya pernah mendengar tentang program ini beberapa waktu lalu dari radio, sepertinya bagus dan harus didukung. Sudah saatnya Kota Gorontalo tampil lebih bersih lagi," tukasnya.
Ia juga meminta pemerintah kota untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas, agar ada kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Gorontalo Meidiy N.Silangen mengatakan pemerintah Kota Gorontalo telah mencanangkan program KOTAKU pada 6 Maret 2017.
Untuk tahun 2017, pemkot akan menerapkannya di tiga kelurahan yakni Ipilo, Limba B dan Biawu karena dianggap sesuai dengan target yang akan dicapai.
"Kotaku terdiri dari 100-0-100, artinya 100 persen terpenuhi air bersih, 0 kawasan kumuh dan 100 persen terpenuhi sanitasi," jelasnya.
Rencana pengembangan program tersebut, kata dia, hingga tahun 2019 dengan target utama pembenahan kawasan kumuh menjadi tidak kumuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Salah seorang warga Kecamatan Sipatana, Syafruddin G (60) mengatakan program tersebut ideal untuk penataan kota yang lebih baik, misalnya dalam hal sampah dan ketersediaan air bersih.
"Kami tentu saja setuju, karena dengan program ini lingkungan akan semakin sehat. Apalagi jika dalam penerapannya, program ini memprioritaskan peran serta masyarakat dan bukan hanya aksi pemerintah saja," ujarnya di Gorontalo, Rabu.
Menurutnya semua warga akan mendukung penataan kota tersebut, bila penerapannya tidak menimbulkan konflik seperti masalah penggusuran atau penyerobotan lahan yang kerap muncul dalam masalah pembangunan infrastruktur.
Warga lainnya, Sari Abdullah (57) mengaku belum mengetahui dengan detail program pemerintah pusat yang diterapkan di kota tersebut.
"Saya pernah mendengar tentang program ini beberapa waktu lalu dari radio, sepertinya bagus dan harus didukung. Sudah saatnya Kota Gorontalo tampil lebih bersih lagi," tukasnya.
Ia juga meminta pemerintah kota untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas, agar ada kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Gorontalo Meidiy N.Silangen mengatakan pemerintah Kota Gorontalo telah mencanangkan program KOTAKU pada 6 Maret 2017.
Untuk tahun 2017, pemkot akan menerapkannya di tiga kelurahan yakni Ipilo, Limba B dan Biawu karena dianggap sesuai dengan target yang akan dicapai.
"Kotaku terdiri dari 100-0-100, artinya 100 persen terpenuhi air bersih, 0 kawasan kumuh dan 100 persen terpenuhi sanitasi," jelasnya.
Rencana pengembangan program tersebut, kata dia, hingga tahun 2019 dengan target utama pembenahan kawasan kumuh menjadi tidak kumuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017