Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Banjir yang merendam empat desa di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyebabkan petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Kepala Desa Iloheluma, Kecamatan Anggrek, Saleha Pakaya, Senin di Gorontalo mengatakan, puluhan areal persawahan siap panen terendam banjir akibatnya padi mengalami kerusakan.

Yang paling menyedihkan kata dia, 40 karung gabah milik petani hanyut terseret arus banjir yang ikut membawa material lumpur.

"Saya sampai tak kuasa menyaksikan musibah yang dialami petani ini," ujar Saleha.

Menurut dia, pemicu banjir harus segera diatasi mengingat wilayahnya paling rawan banjir jika hujan melanda wilayah ini.

Dikhawatirkan kerugian akan terus menimpa masyarakat khususnya petani akibat banjir yang langganan terjadi saat hujan tiba.

Luapan sungai Tolango menjadi penyebab banjir disebabkan tanggul yang ada telah rusak.

Masyarakat berharap kata Saleha, pemerintah daerah segera meningkatkan infrastruktur di desa-desa rawan banjir, khususnya di kantong-kantong produksi pertanian.

Embung dan sungai di wilayah ini telah dangkal, sedangkan untuk pengerukannya belum dimampui melaluo dana desa. "Kami berharap, peningkatan infrastruktur yang memerlukan anggaran besar segera diupayakan pemerintah daerah, mengingat hal itu menjadi aspirasi prioritas masyarakat," ujarnya.

Nurdin Humolungo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut, banjir setinggi 30 senti meter hingga 1 meter, merendam empat desa di Kecamatan Anggrek yaitu Desa Tolango, Iloheluma, Tudi dan Garapia.

Banjir terparah terjadi di Desa Tolango dan Tudi sejak pukul 05.00 WITA, bahkan ikut merendam ruas jalan di lintas Sulawesi bagian barat kabupaten ini, menyebabkan kemacetan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017