Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II, Jeane Wagey mengajak seluruh pihak untuk menyelamatkan Danau Limboto di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, dari ancaman kekeringan.

"Seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah mari bergotong royong menyelamatkan dan melestarikan danau Limboto," kata Jeane usai lomba pembersihan enceng gondok di kawasan Danau Limboto, Sabtu.

Ia ingin memotivasi masyarakat dan berbagai pihak supaya sama-sama peduli keselamatan dan kelestarian Danau Limboto.

Dalam 10 tahun ke depan, Jeane memperkirakan danau Limboto akan hilang jika tidak dilakukan tindakan nyata penyelamatan dan

pelestarian.

"Sedimentasi di danau Limboto cukup besar dan juga eceng gondoknya banyak, jika kita tidak melakukan upaya pelestarian, danau ini bisa hilang," ia menjelaskan.

Pihaknya selalu mengimbau agar masyarakat selalu menjaga sumber mata air, danau, sungai, air bersih dan mengolah limbah agar tidak masuk dan mencemari air.

"Pengelolaan air dari hulu ke hilir harus dilakukan secara terpadu, marilah kita sama-sama baik pemerintah, masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menjaga sumber air, karena air bisa bermanfaat dan membawa bencana," ia menambahkan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa mengatakan Danau Limboto saat ini masuk dalam 15 kawasan danau kritis nasional, sehingga dukungan untuk penyelamatan baik dari pemerintah pusat hingga masyarakat sangat dibutuhkan.

Pemerintah daerah, baik Pemprov Gorontalo, Pemkab Gorontalo dan Pemkot Gorontalo terus melakukan berbagai upaya untuk penyelamatan Danau Limboto, karena degradasi terjadi setiap tahun.

"Kami merasa perlu melibatkan pemerintah pusat dalam upaya penyelamatan Danau Limboto, karena jika berharap anggaran melalui program pemerintah daerah, tidaklah cukup," kata Sekda saat membuka lomba pembersihan enceng gondok di kawasan Danau Limboto tersebut.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017