Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Satu hal yang patut dicatat dalam kasus
penyalahgunaan narkoba ialah sang pengguna bahkan masih bisa berperilaku
normal. Ridho Rhoma, putra si Raja Dangdut, Rhoma Irama, demikian.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Banyak
pemakai yang masih bisa berperilaku normal dan menyembunyikan hal itu,"
tutur Kepala Bagian Psikologi Polda Metro Jaya, AKBP Hary Prasetya,
kepada ANTARA News dalam pesan elektroniknya, Senin.
Salah satu alasannya ialah dia belum belum menjadi pencandu berat atau masih dalam tahap coba-coba.
"Bisa jadi yang bersangkutan belum menjadi pecandu berat, dalam taraf coba-coba atau hanya bersifat rekreasional yang hanya kadang-kadang memakai," tutur Prasetya.
"Bisa jadi yang bersangkutan belum menjadi pecandu berat, dalam taraf coba-coba atau hanya bersifat rekreasional yang hanya kadang-kadang memakai," tutur Prasetya.
Dalam kesempatan
berbeda, mantan Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika
Nasional, Brigadir Jenderal Polisi Drs Siswandi, menuturkan, perilaku
normal ditunjukkan pengguna narkoba saat tak kekurangan zat, sehingga
dia terkesan menyimpan perilaku buruknya itu.
"Menyimpan
kelakuannya. Seperti Ridho ini, dua tahun enggak ada yang tahu. Sehat
saja. Secara fisik, tatkala kekurangan zat dia menjadi lemah. Kalau dia
makai lagi, dia sehat lagi. Terus saja begitu," tutur dia.
Kemudian, menyoal ketidaktahuan pihak
keluarga, seperti dalam kasus Ridho Rhoma, Hary mengatakan kemungkinan
pihak keluarga tak memperhatikan seksama.
"Bisa jadi keluarga tidak berkata yang sebenarnya, atau akhir-akhir ini
tidak memperhatikan perilaku yang bersangkutan," kata dia.
Hal
senada diungkapkan Siswandi. Dia justru mempertanyakan mengapa pihak
keluarga bisa tak tahu menahu, padahal Ridho sudah menggunakan narkoba
sejak dua tahun silam.
"Sudah dua tahun, kehidupan keluarganya bagaimana? Adiknya pakai sabu, kakaknya enggak tahu. Bapaknya mengampanyekan anti narkoba dengan ciptaan lagunya. Ini sangat disesalkan (kasus Ridho). Ironis kalau keluarga tidak tahu kehidupan anggota keluarganya," pungkas dia.
"Sudah dua tahun, kehidupan keluarganya bagaimana? Adiknya pakai sabu, kakaknya enggak tahu. Bapaknya mengampanyekan anti narkoba dengan ciptaan lagunya. Ini sangat disesalkan (kasus Ridho). Ironis kalau keluarga tidak tahu kehidupan anggota keluarganya," pungkas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017