Pesawat tempur Israel kembali melancarkan serangan udara di wilayah-wilayah Lebanon selatan, meskipun kesepakatan gencatan senjata telah berlaku sejak November tahun lalu, demikian laporan Kantor Berita Nasional pemerintah Lebanon (NNA) pada Selasa.

Menurut NNA, pesawat tempur Israel menargetkan sebuah lembah di Lebanon selatan tempat kota Izze dan Romin berada, serta kota Jbaa dan wilayah Zefta dan Gunung Safi, dan menyebabkan beberapa rumah rusak di Jbaa.

Pemerintah Lebanon belum mengeluarkan pernyataan mengenai apakah ada korban jiwa.

Tentara Israel pada Selasa pagi mengatakan bahwa mereka menyerang infrastruktur milik kelompok Hizbullah di beberapa wilayah di Lebanon selatan.

Dalam pernyataannya, tentara mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan sebuah kompleks yang digunakan oleh Pasukan Radwan Hizbullah untuk melakukan pelatihan dan kursus.

Israel mengklaim bahwa baik target maupun kegiatan pelatihan yang dilakukan di sana melanggar kesepahaman antara Israel dan Lebanon dan menimbulkan ancaman bagi keamanan Israel.

Sementara itu, gencatan senjata resmi mulai berlaku pada 27 November 2024 setelah pertempuran antara Hizbullah dan Israel dimulai pada Oktober 2023 dan menjadi serangan skala penuh pada September 2024. Lebih dari 4.000 orang tewas dan 17.000 lainnya luka-luka.

Berdasarkan gencatan senjata tersebut, tentara Israel seharusnya mundur dari Lebanon selatan Januari ini, tetapi hanya sebagian yang ditarik dan terus mempertahankan kehadiran mereka di lima pos perbatasan.

Sumber: Anadolu

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel kembali serang Lebanon selatan, langgar gencatan senjata

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025