Bogor (ANTARA GORONTALO) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Jawa
Barat melaksanakan Musyawarah Daerah ke-IX, dengan agendanya menyusun
program kegiatan sekaligus memilih ketua baru.
"Salah satu program yang sedang kita susun adalah peran MUI dalam memperkuat ekonomi umat, melalui pengembangan UMKM," kata KH Muhammad Zaenal Syukri selaku Ketua I MUI bidang Masalah Dakwah dan Ukhuah di Islamiah, di Bogor, Rabu.
Syukri mengatakan, MUI sesuai kemampuan dan kapasitasnya ingin menggerak ekonomi umat, melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM)
"Sebab MUI menyadari tantangan yang sama dengan pemerintah, yakni mengentaskan kemiskinan dan kebodohan. Kita ingin persoalan ini diperkecil supaya Indonesia bisa setara dengan bangsa lain," katanya.
Selain sektor ekonomi, MUI juga memprioritaskan program dakwah sebagai tujuan utama program lembaga keagamaan tersebut.
Program yang disusun tentang dakwah Islamiah, yakni yang menyejukkan hati, menyadarkan umat untuk cinta kepada agama dan cinta kepada Tanah Airnya.
"Dalam program ini tujuanya memperkuat ukhuwah (persaduaran) Ukhuwah Islamiah, ukhuwa watoniah (sesama bangsa) ukuwa basoriah (persaudaran sesama umat manusia seluru), dan bidang ekonomi," katanya.
Terkait upaya untuk meredam gejolak perpecahan di masyarakat usai Pemilu DKI Jakarta dan vonis hukuman Ahok. MUI Kota Bogor mengambil peran melalui dakwah.
"Kita melaksanakan dakwah yang menyejukkan hati, jangan sampai ada gerakan radikalisme. Sebab Islam tidak mengajarkan radikalisme," katanya.
MUI akan melakukan pemberian pemahaman secara internal kepada para ustad, serta penjelasan kepada di luar MUI tentang dakwah yang menyejukkan hati.
"Kita akan sampaikan, bahwa kalau kita berjauhan dari keharmonisan dan kedamaian, maka keberkahan Allah juga akan jauh," kata Syukri.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Salah satu program yang sedang kita susun adalah peran MUI dalam memperkuat ekonomi umat, melalui pengembangan UMKM," kata KH Muhammad Zaenal Syukri selaku Ketua I MUI bidang Masalah Dakwah dan Ukhuah di Islamiah, di Bogor, Rabu.
Syukri mengatakan, MUI sesuai kemampuan dan kapasitasnya ingin menggerak ekonomi umat, melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM)
"Sebab MUI menyadari tantangan yang sama dengan pemerintah, yakni mengentaskan kemiskinan dan kebodohan. Kita ingin persoalan ini diperkecil supaya Indonesia bisa setara dengan bangsa lain," katanya.
Selain sektor ekonomi, MUI juga memprioritaskan program dakwah sebagai tujuan utama program lembaga keagamaan tersebut.
Program yang disusun tentang dakwah Islamiah, yakni yang menyejukkan hati, menyadarkan umat untuk cinta kepada agama dan cinta kepada Tanah Airnya.
"Dalam program ini tujuanya memperkuat ukhuwah (persaduaran) Ukhuwah Islamiah, ukhuwa watoniah (sesama bangsa) ukuwa basoriah (persaudaran sesama umat manusia seluru), dan bidang ekonomi," katanya.
Terkait upaya untuk meredam gejolak perpecahan di masyarakat usai Pemilu DKI Jakarta dan vonis hukuman Ahok. MUI Kota Bogor mengambil peran melalui dakwah.
"Kita melaksanakan dakwah yang menyejukkan hati, jangan sampai ada gerakan radikalisme. Sebab Islam tidak mengajarkan radikalisme," katanya.
MUI akan melakukan pemberian pemahaman secara internal kepada para ustad, serta penjelasan kepada di luar MUI tentang dakwah yang menyejukkan hati.
"Kita akan sampaikan, bahwa kalau kita berjauhan dari keharmonisan dan kedamaian, maka keberkahan Allah juga akan jauh," kata Syukri.
Sertifikasi halal
Sementara
itu, produk vitamin C andalan PT Indocare Citrapasific, Holisticare
EsterC resmi menerima Sertifikasi Halal dari Lembaga Pengkajian Pangan,
Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), sejak
Februari.
Dengan berbekal pengalaman handal
dalam melayani kebutuhan keluarga Indonesia selama lebih dari 28 tahun
sebagai food supplement untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara
menyeluruh atau holistic, Holisticare EsterC kembali memperkuat status
sebagai brand terpercaya dengan menerima sertifikasi Halal dari LPPOM
MUI di tahun 2017.
Monica Katrin, VP Marketing,
PT Indocare Citrapasific, mengatakan, pihaknya bangga, dapat penerimaan
sertifikasi Halal dari LPPOM MUI.
"Hal ini
memacu kami untuk terus menjaga mutu dari produk Holisticare EsterC bagi
keluarga Indonesia. Selain itu, ini pun menjadi bukti nyata komitmen
kami untuk senantiasa berusaha menghadirkan produk vitamin C yang care,
yang tidak hanya aman di lambung, tetapi juga nyaman di hati," kata
Monica dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Prioritas
utama pihaknya dikatakan Monica adalah untuk menjaga standar mutu
produk tertinggi bagi para konsumen di Indonesia, salah satunya dengan
menerapkan langkah-langkah pengelolaan usaha hingga distribusi produk
yang cermat dan tepat, sesuai dengan aturan LPPOM MUI.
Holisticare EsterC sendiri terdiri dari tiga varian produk.
Sementara
itu, Wakil Direktur, LPPOM MUI, Ir. Hj. Muti Arintawati mengatakan
sertifikasi halal yang diberikan kepada Holisticare EsterC bukan hanya
label yang tidak memiliki arti.
"Status
tersebut merupakan pengakuan kami terhadap komitmen dan kemampuan
Holisticare EsterC untuk senantiasa menjaga dan menjamin mutu produk
dalam memenuhi kaidah halal dan thayyib dengan memenuhi persyaratan
ketat sesuai aturan yang berlaku di negara Indonesia,†kata Muti.
Sertifikasi
ini pun dijelaskan Muti merupakan simbolisasi komitmen jangka panjang
dalam menjalankan sistem jaminan halal secara jujur dan transparan dalam
rangka menjaga mutu produk yang dapat memenuhi kebutuhan lahiriah dan
batiniah konsumen. "Saya berharap bahwa komitmen nyata ini dapat menjadi
contoh bagi brand lainnya," tegasnya.
Mengangkat
kembali diskusi mengenai sertifikasi Halal dari LPPOM MUI, di
Indonesia, sertifikasi Halal MUI diberikan kepada produsen makanan,
obat-obatan dan kosmetik yang telah menjalankan dan mematuhi prosedur
sertifikasi halal sesuai dengan persyaratan dari LPPOM MUI.
Setelah
selesai mengajukan permohonan sertifikasi kepada pihak LPPOM MUI, akan
dilakukan pemeriksaan dokumen dan audit menyeluruh terhadap fasilitas
produksi guna memastikan bahwa kegiatan operasional sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Bila hal-hal tersebut
sudah sesuai dengan aturan LPPOM MUI, maka sertifikat halal diterbitkan
dan berlaku selama dua tahun. Sertifikasi membuktikan bahwa produk
terkait telah memenuhi persyaratan Sertifikasi Halal HAS 23000
(kebijakan, prosedur, dan kriteria) sehingga layak menggunakan label
halal pada produknya.
Selain aspek keagamaan,
pengawasan ketat guna memperoleh sertifikasi Halal semakin mempertajam
kualitas penjagaan mutu yang mampu memberikan kepastian dan ketenangan
hati kepada konsumen terkait pengendalian mutu. Hal ini pun turut
menjawab kebutuhan konsumen Indonesia akan produk berkualitas yang aman
untuk dikonsumsi. Dengan sertifikasi halal, sebuah brand dapat
memberikan jaminan lebih kepada konsumen bahwa produknya tidak hanya
bermutu, namun juga memberikan ketenangan hati ketika dikonsumsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017