Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengaku resah dengan kelangkaan bahan bakar gas elpiji ukuran 3 kilo gram (kg) yang terjadi dalam sepekan ini.

Majid Suleman (48) warga Desa Milango, Kecamatan Tomilito, Minggu di Gorontalo mengatakan, kelangkaan gas elpiji sudah terjadi dalam sepekan ini, bahkan di tingkat pengecer mengalami kenaikan harga hingga Rp30 ribu per tabung.

"Stok di tingkat pangkalan tersedia sesuai jadwal dengan harga Rp19.000-Rp20.000/tabung, namun pasokannya sangat terbatas sebab sekali datang akan langsung diserbu konsumen," ujar Majid.

Warga berharap kata Majid, agar pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pihak PT Pertamina, agar kelangkaan gas bisa diatasi hingga pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan.

Roslina (54) penjual kue kering di Kecamatan Gentuma mengatakan, terpaksa harus membeli tabung dalam jumlah banyak agar bisa mengatasi kekosongan gas elpiji khusus 3kg.

"Saya mengantisipasi kelangkaan gas elpiji dengan membeli tabung lebih dari 3 buah, agar aktivitas pembuatan kue tidak terhenti mengingat harus mengejar target pesanan sebelum lebaran Idul Fitri," ujarnya.

Pasokan gas elpiji untuk daerah ini diharapkan bertambah, agar tidak terjadi kelangkaan menghadapi puasa Ramadhan dan Idul Fitri.

Rino (44) warga Kecamatan Kwandang mengaku, dalam dua hari ini kebingungan mendapatkan stok gas elpiji mengingat pangkalan-pangkalan di wilayah ini mengalami kekosongan.

"Saya berkeliling dari desa ke desa untuk mendapatkan gas elpiji, namun rata-rata pangkalan yang ada mengalami kekosongan stok," ujarnya.

Harga di tingkat pengecer pun kata Rino sangat tinggi, mencapai Rp30 ribu per tabung maka sangat diharapkan perhatian dari pemerintah untuk bisa membantu masyarakat mengatasi persoalan ini, apalagi tidak ada bahan bakar alternatif yang lebih murah tersedia di wilayah ini.

Pemerintah daerah diharapkan memperhatikan suplai gas elpiji di wilayah ini khususnya di daerah-daerah perbatasan yang diduga dipasok ke daerah tetangga sebab ada selisih harga yang cukup tinggi, sehingga pasokan lebih banyak ke daerah tetangga yang harganya dinilai lebih menguntungkan.

"Masyarakat berharap, hal itu tidak terjadi agar tidak menjadi penyebab kelangkaan gas elpiji 3kg di daerah ini," ujar Rino.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017