Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Manajer PLN area Gorontalo, Nayusrizal mengatakan kondisi teknis sistem kelistrikan Gorontalo saat ini terputus dari Sulawesi Utara (Sulut) karena banjir yang menerpa transmisi 150.000 Volt Otam-Lolak.

Putusnya interkoneksi tersebut menyebabkan terjadinya pemadaman total di Provinsi Gorontalo sejak Sabtu (10/6) malam.

"Saat ini pembangkit kita tinggal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Telaga 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Paguat 100 MW," kata Nayusrizal, Minggu.

Namun desain teknis PLTG Paguat adalah pembangkit peaker yang harus menerima tegangan dulu dari sistem transmisi, sehingga PLTD Telaga yang harus melakukan tugas tersebut.

Menurutnya, kendala yang ada karena jaraknya yang jauh dari Marisa, Kabupaten Pohuwato dan melewati saluran transmisi, maka tegangan akan naik signifikan dari seharusnya 150.000 Volt naik hingga 170.000 Volt.

"Kondisi inilah yg cukup rumit harus kami atasi. Tapi kami tidak akan menyerah, Insya Allah kami tetap berupaya maksimal mencari alternatif solusi lain agar listrik segera normal," ia mengungkapkan.

Sebelumnya gangguan listrik terjadi pada menara (tower) nomer 73 jalur Lolak-Boroko yang menghubungkan Sulut dengan Gorontalo.

Hal itu terjadi akibat hujan yang melanda daerah Sulawesi Utara pada beberapa hari ini, sehingga menyebabkan meningkatnya debit air secara signifikan disertai berpindahnya jalur sungai yang berada di Desa Solok, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulut.

Kejadian itu mempengaruhi kekuatan dari pondasi menara no 73 yang saat ini dalam keadaan kritis karena tergerus oleh aliran sungai.

PLN memohon maaf atas gangguan yang terjadi pada sistim transmisi 150 kV sehingga mengganggu aktivitas pelanggan dalam menunaikan ibadah saat bulan ramadhan ini.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017