Gorontalo, (Antara) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menargetkan untuk mencetak penghafal Alquran sebanyak 1.000 orang, dikhususkan di usia 6 sampai 12 tahun.

Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan, program tersebut bisa terealisasi di tahun 2018, sehingga perlu dukungan semua pihak sehingga program ini bisa berjalan optimal.

"Saat ini sudah ada 290 penghafal Alquran. Kami juga masih mengkhususkan mereka menghafal juz 30," katanya.

Untuk mencetak penghafal Alquran "hafiz dan hafizah" (Penghafal laki-laki dan perempuan), pemerintah akan menerapkannya di masing-masing sekolah. Dengan program sekolah sehari penuh atau "ful day school" ambisi tersebut akan dijalankan.

Ia juga mengatakan, masing-masing sekolah dasar (SD) akan menghasilkan lima sampai tujuh hafiz maupun hafizah. Saat ini, total SD di Kota Gorontalo berjumlah 290 yang tersebar di daerah tersebut.

"Selain SD, kami juga menyasar pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMP) yang berjumlah 28 sekolah. Banyaknya sekolah, kami akan berusaha untuk mencetak penghafal Alquran sesuai target. Jika melebihi, itu lebih baik," ungkapnya sambil menyebut pemerintah akan memberikan beasiswa kepada penghafal Alquran.

Bahkan musolah di masing-masing sekolah akan diperbaiki, lewat Dinas Pendidikan setempat, rencana itu akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Tambah Marten, program tersebut dirasa tidak memberatkan pelajar, karena sistem "full day school" memiliki banyak waktu untuk menerapkannya.

"Banyak yang mengenal "full day school" itu belajar di ruang kelas hingga pulang. Padahal tidak demikian. Anak-anak banyak belajar tentang keperibadian dan akhlak. Di sana tidak hanya menerima mata pelajaran saja," imbuhnya. 

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017