Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Rabu, meminta PLN untuk mengatur jadwal pemadaman selama bulan puasa.

Idris di Gorontalo, Rabu, mengakui memahami ketidaknyamanan yang dirasakan oleh masyarakat Gorontalo dalam beberapa terakhir akibat pemadaman listrik yang terjadi di sebagian wilayah.

"Saya menyarankan kepada GM PLN agar diatur pemadamannya, seperti tidak padam saat sahur dan berbuka puasa ataupun saat tarwih. Insya Allah lima hari ke depan sudah tuntas,," katanya.

Wagub menghimbau kepada masyarakat Gorontalo untuk bersabar sampai perbaikan masalah listrik di Lolak bisa terselesaikan.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk jangka panjang, kebutuhan listrik di Gorontalo sangat dinamis.

"Kami berupaya untuk menyediakan berbagai sumber listrik disamping tenaga gas, tenaga uap, tenaga air dan mungkin tenaga surya. Pembangunan ke depan sangat memerlukan listrik," katanya.

Potensi terbesar untuk pembangkit listrik saat ini di Gorontalo, yaitu PLTU Maleo yang ditargetkan untuk menambah pasokan listrik 10 Mega Watt dengan adanya pembangkit listrik mesin gas.

"Untuk listrik biomas sendiri masih dalam perencanaan dan kedepannya akan ditumbuhkembangkan," kata Idris.

Menanggapi pemadaman listrik di Gorontalo dalam waktu yang cukup lama, �GM PLN Sulutenggo Baringin Nababan memohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat Gorontalo selama beberapa hari.

Dia berharap segera tuntas pekerjaan perbaikan tower di Lolak.

Menurut dia, �Gorontalo tidak kekurangan listrik tapi kekuatan sistemnya berkurang karena terganggunya tower di Lolak.

"Kami memang sengaja ingin memutus tower di Lolak karena takut kalau kita pertahankan akan roboh banyak tiang. Karena itu kita lepas, kita akan bangun tower darurat," ungkapnya.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017