Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, sosialisasikan beberapa lokasi rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor ke warga setempat, sebagai peringatan dini.

Kepala BPBD Kota Gorontalo, Rustam Rahman bahkan mengimbau kepada masyarakat untuk bisa melakukan antisipasi dini saat hujan datang, seperti tidak menempati rumah saat bahaya bencana mengintai.

"Jika hujan dan angin reda, barulah masyarakat bisa datangi kembali rumah mereka. Ini untuk mengantisipasi tanah longsor. Jangan sampai warga tertimbun tanah akibat tetap bertahan di rumah masing-masing," katanya, Jumat.

BPBD mencatat ada tiga kecamatan yang rawan terkena tanah longsor. Yaitu Kecamatan Hulondalangi, Kota Barat dan Dumbo Raya, karena mereka banyak bermukim di lereng gunung.

Bahkan selama Ramadhan, sudah 11 kali bencana longsor melanda Kota Gorontalo dan itu tersebar di tiga kecamatan. Beruntung tak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah rusak akibat ditimpa material.

"Sosialisasi terkait relokasi masyarakat dari lokasi rawan bencana ke tempat aman sudah kami lakukan. Namun kami tetap membutuhkan partisipasi masyarakat untuk menjalankan relokasi itu sebagai bentuk pencegahan bencana," katanya.

Meski sosialisasi itu sudah dilakukan, namun masyarakat masih ada yang memilih menetap di kawasan rawan bencana tanah longsor. Padahal upaya pemerintah adalah agar mereka tidak menjadi korban bencana alam.

Namun, jika tanah longsor telah terjadi, Rustam mengaku akan tetap melakukan kewajiban BPBD untuk perbaikan infrastruktur dan penyaluran bantuan kepada korban.

"Sementara untuk korban banjir, kami mencatat sebanyak 14.965 jiwa atau 4.006 kepala keluarga (Kk) yang tersebar di tujuh kecamatan. Kecamatan Hulondalangi menjadi korban terbanyak dengan totalnya mencapai 5.017 jiwa atau 704 Kk," tutupnya.

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017