Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo akan menjadikan tradisi `Tumbilotohe` atau malam pasang lampu sebelum Idul Fitri di daerah itu, untuk menjadi iven wisata unggulan.

Tumbilotohe atau pasang lampu adalah tradisi pada tiga malam di penghujung Ramadhan dengan menyalakan lampu-lampu minyak tradisional.

Setiap halaman rumah warga dipasangi puluhan hingga ratusan lampu yang letaknya di desain menurut keinginan masing-masing.

"Saya berharap tahun ini nuansa Tumbilotohe yang ditampilkan berbeda dari tahun sebelumnya, bukan hanya sekedar melaksanakan tradisi tapi harus memiliki daya tarik bagi wisatawa lokal, domestik maupun mancanegara," katanya, di Gorontalo, Senin.

Bupati juga menginginkan agar `arkus` atau gerbang yang terbuat dari bambu dan daun kelapa ditampilkan seunik mungkin bagi bentuk maupun rancangannya.

Untuk mendukung semaraknya tradisi itu, Pemerintah Kabupaten Gorontalo menyiapkan 4.000 liter minyak tanah untuk perayaan tradisi `Tumbilotohe` di setiap kecamatan.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo, Ruslan Tatu, mengatakan minyak tanah itu sudah siap didistribusi ke kecamatan, tiap kecamatan diberikan satu drum berisikan 200 liter.

"Minyak tanah menjadi bahan bakar lampu minyak maupun obor pada Tumbilotohe, dan pembagian ini dilakukan di pusat festival di tiap kecamatan," ia menjelaskan.

Tujuan Pemkab memberikan bantuan minyak tanah, agar masyarakat terbantu untuk memeriahkan tradisi tumbilotohe, mengingat harga minyak tanah yang semakin mahal bahkan sulit mendapatkan stoknya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017