Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan tradisi "Tumbilotohe" atau malam pasang lampu jelang Idul Fitri, merupakan salah satu contoh keberagaman di Gorontalo.

"Inilah yang harus kita pertahankan, tidak hanya kerukunan umat beragama, tapi juga antar suku yang berada di Gorontalo yang selalu ikut meramaikan tradisi ini," kata Nelson, Kamis.

Menurutnya, tradisi Tumbilotohe memang dilakukan oleh suku Gorontalo dan umat muslim, namun di Gorontalo semua masyarakat turut meramaikan dan menikmati.

Proses tumbilotohe merupakan kegiatan pasang lampu di malam hari, baik itu menggunakan bahan bakar minyak tanah, obor dan sebagainya.

Pemasangan tumbilotohe bisa dilakukan di depan atau pekarangan rumah, halaman perkantoran hingga lapangan besar, dan bisa dinikmati oleh siapapun.

Selain itu kata Bupati, Tumbilotohe dapat menjadi semangat dalam menyinari daerah tersebut, yaitu sesuai dengan slogan `Kabupaten Gorontalo Gemilang`.

"Tahun ini seluruh kecamatan menyelenggarakan tradisi ini, dan kami dipusatkan perayaannya di pesisir Danau Limboto, Pentadio Resort, sehingga pesan tentang pengenalan dan pelestarian Danau Limboto dapat turut tersampaikan," ujarnya.

Peserta dari festival itu berasal dari 60 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), BUMN, BUMD maupun instansi lainnya. Setiap instansi memiliki kapling sendiri untuk mendesain dan menata lampu pada festival Tumbilotohe tersebut.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017