Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Harga tomat di sejumlah pasar tradisional Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu, melambung tinggi hingga Rp40 ribu per kilogram.

Informasi yang dihimpun Antara dari sejumlah pedagang di Pasar Sentral Kota Gorontalo, mereka mengaku menjual tomat lokal saja karena stok tomat dari luar daerah mengalami kekosongan.

Sugiarto Haji Ali, pedagang mengatakan bahwa harga tomat semula Rp8.000,00/kg menjadi Rp40 ribu/kg.

Menurut dia, pPaling mahal naik hingga Rp22 ribu/kg. Namun, pada hari Rabu hingga Rp40 ribu.

"Harga dari petani juga sangat tinggi. Oleh karena itu, kami menyesuaikan saja," ucapnya.

Kekosongan stok di pasaran dan tingginya permintaan dari konsumen walaupun sudah selesai Lebaran, menurut Sugiarto, menjadi pemicu tingginya harga tomat.

"Biasanya tomat dari Sulawesi Tengah masuk kepada kami. Namun, saat ini kosong, tidak ada pengiriman, ditambah lagi kegagalan panen di daerah penghasil tomat, Kabupaten Gorontalo," ujarnya.

Sementara itu, Farida Bing, pembeli, mengaku cukup terkejut dengan penaikan harga tomat yang relatif sangat memberatkan masyarakat.

"Harganya terlampau mahal, biasanya harga normal hanya Rp8.000,00/kg, bahkan pada bulan puasa, paling tinggi sebesar Rp18 ribu/kg," katanya.

Ia berharap ada langkah dari pemerintah setempat agar harga tomat tidak memberatkan masyarakat.

Sebelumnya, BPS Provinsi Gorontalo mencatat tomat adalah satu dari lima komoditas penyebab inflasi tertinggi, yakni 0,23 persen di Kota Gorontalo pada bulan Juni 2017.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017