Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Wakil Bupati Gorontalo Utara, Roni Imran mengatakan diaktifkannya seluruh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) salah satu tujuannya adalah membebaskan petani dari tengkulak.

"Selama ini petani tidak menikmati keuntungan dari hasil usahanya akibat ketergantungan yang tinggi terhadap tengkulak, maka BUMDes diharapkan mampu memutus ketergantungan tersebut," ujar Roni Imran, di Gorontalo, Selasa.

Menurut dia, keberadaan BUMDes mampu menjawab kebutuhan petani terhadap bantuan modal usaha, selain itu harga komoditas pertanian tidak akan anjlok saat musim panen tiba sebab hasilnya bisa dikerja samakan dengan pihak BUMDes.

Petani diarahkan menjual produksi pertaniannya melalui Bumdes dengan kesepakatan harga yang bagus dan stabil, kemudian BUMDes akan memasarkannya baik melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau langsung ke agen-agen pengumpul.

Direktur BUMDes Abadi di Desa Ilangata Kecamatan Anggrek, Windra Lagarusu mengatakan, pihaknya sudah mulai mengaktifkan badan usaha tersebut sejak tahun 2017 ini dengan melakukan pembiayaan untuk 10 hektare lahan pertanian jagung.

Usaha pembiayaan tersebut ditujukan bagi petani jagung yang tidak memiliki modal usaha pertanian, agar mereka tidak bergantung kepada tengkulak dengan sistem ijon yang sangat memberatkan.

"BUMDes pun didirikan sebagai upaya menjamin petani agar tetap melakukan aktivitas bercocok tanam saat musin tanam tiba. Tidak ada lagi yang terlambat menanam karena terkendala modal," ujarnya.

Windra menjelaskan, dalam mengelola BUMDes tersebut, pihaknya menerapkan sistem pembiayaan melalui bagi hasil panen yang besarannya disepakati bersama dengan petani.

Bersyukur kata dia, dukungan seluruh petani di daerah ini sangat baik bahkan banyak petani yang langsung mengajukan permohonan agar bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan melalui BUMDes.

Keterbatasan modal yang dimiliki BUMDes, saat ini pun kata Windra, membuat pihaknya baru bisa membiayai modal usaha petani jagung untuk 10 hektare lahan.

"Kami berharap, tingginya aktivitas lahan pertanian jagung di Kecamatan Anggrek, akan mampu ditangani melalui BUMDes dengan menguasai usaha pertanian itu dari hulu ke hilir khususnya mengawasi pergerakan harga saat panen agar tidak anjlok," ujar Windra.


Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017